Sukses

Investor Australia Jajaki Investasi Kapal Rp 164 Miliar

Industri galangan kapal Australia itu tak hanya investasi juga akan melakukan transfer teknologi.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali mengidentifikasi minat investasi dari investor Australia. Setelah minat investasi di sektor pengolahan kopi , hortikultura dan sektor kelistrikan, kini giliran industri galangan kapal di Tasmania, Australia menyampaikan minatnya.

Perusahaan tersebut dipertemukan oleh Indonesia Investment Promotion Center dengan perusahaan swasta nasional dalam acara one on one meeting di Hobart, Tasmania. Hasilnya kedua belah pihak sepakat untuk menjajaki kerjasama investasi senilai US$ 12 juta atau sekitar Rp 164,37 miliar (asumsi kurs Rp 13.697 per dolar Amerika Serikat).

"Misi investasi BKPM mencatatkan beberapa capaian utama. Diantaranya pertemuan dengan salah satu pioner industri galangan kapal Australia yang bertemu dengan perwakilan Kementerian Perindustrian, BKPM dan perwakilan perusahaan swasta nasional yang menghasilkan kerjasama investasi senilai US$ 12 juta," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani dalam keterangan resminya pada pers, Jum’at (13/11/2015).

Franky menyampaikan kerja sama  investasi tersebut akan segera direalisasikan. "Disamping itu  juga dijajaki  kemungkinan dilakukannya transfer teknologi kepada pihak Indonesia, khususnya dalam pembuatan kapal catamaran yang lebih stabil dalam menghadapi gelombang besar, selain itu juga membuat  kapal penumpang, kapal militer, kapal cepat, serta jenis kapal lainnya," jelas Franky.

Dari sisi Indonesia, beberapa hal yang diapresiasi positif oleh investor Australia adalah ketersediaan tenaga kerja yang kompetitif serta pasar dari produksi kapal tersebut.

"Selain itu, Indonesia juga dapat menjadi hub bagi perusahaan Australia tersebut di kawasan ASEAN dan Asia," ungkapnya.

Kunjungan tersebut, juga dimanfaatkan oleh perusahaan swasta nasional untuk mengunjungi dua perusahaan Australia yang memproduksi alat dan sistem penunjang yang dibutuhkan dalam produksi kapal.

Perusahaan pertama melakukan produksi sistem insulasi untuk mencegah kebakaran di kapal, dalam mesin atau tanki minyak di kapal. Selain itu juga mengunjungi perusahaan yang membuat system marine evacuation system.

Perusahaan ini mensuplai keberbagai angkatan laut di berbagai negara. BKPM sendiri menempatkan Australia sebagai salah negara prioritas tujuan pemasaran investasi.

Sepanjang Januari-September 2015, BKPM mengidentifikasi minat investasi dari negara tersebut US$ 1,53 miliar, di mana US$ 970 juta di antaranya masuk dalam kategori serius dan segera diajukan izin prinsipnya.  

Kantor perwakilan BKPM di Sydney terus aktif melakukan berbagai kegiatan untuk menarik minat investasi dari Australia. Hubungan politik bilateral negara seringkali naik turun. Kunjungan Perdana Menteri Malcolm Turnbull dapat menjadi momentum yang positif untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara.

Selain itu, Menteri Perdagangan Australia juga dijadwalkan melakukan kunjungan ke Indonesia bersama 250 pengusaha pekan depan.

Australia sendiri berada di peringkat 12 negara yang merealisasikan investasinya di Indonesia dengan nilai investasi mencapai US$ 104 juta dan jumlah proyek 296. Angka tersebut di atas realisasi negara-negara Eropa anggota OECD lainnya seperti Italia (US$ 97,9 juta), Prancis (US$ 94,9 Juta) dan Jerman (US$ 27 juta).

2 dari 2 halaman

Menteri Perdagangan Australia Bakal Ajak 344 Pengusaha ke Indonesia Pekan Depan

Menteri Perdagangan Australia Bakal Ajak 344 Pengusaha ke Indonesia Pekan Depan

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull memastikan dirinya bakal memerintahkan Menteri Perdagangan Australia‎ untuk mengunjungi Indonesia pekan depan.

Kunjungan ini sebagai tindak lanjut pertemuan Turnbull dengan Presiden RI Joko Widodo hari ini di Istana Kepresidenan. Menteri perdagangan nantinya akan mengajak ratusan pengusaha asal Australia.

"Menteri Perdagangan saya dan akan datang ke Indonesia minggu depan dengan membawa 344 pemimpin bisnis Australia. Kami memiliki Indonesia-Australia Week nantinya," kata Turnbull di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis 12 November 2015.

Apa yang diperintahkan ke Menteri Perdagangan‎ itu dikatakan Turnbull demi merealisasikan penguatan hubungan Indonesia dengan Australia. Menurut Turnbull, Indonesia adalah mitra utama Australia.

Sebagai kepala negara, Turbull menegaskan sudah menjadi tugas dia untuk melakukan pembicaraan-pembicaraan dengan pemimpin negara mitra strategis untuk membangun kerjasama bisnis bagi para pengusaha masing-masing negara.

Dengan begitu, bakal membantu pertumbuhan ekonomi masing-masing negara.Turnbull menjelaskan, sektor yang dilirik Australia dalam berinvestasi di Indonesia adalah pengembangan ternak sapi.‎

"Saya pikir industri ternak, itu adalah industri besar antara kedua negara kita, ada potensi untuk investasi di peternakan di Indonesia, ada potensi yang kuat untuk melanjutkan perdagangan sapi langsung dari Australia," terang dia. (Yas/Ahm)