Pengerjaan Tower Emergency PLN Palangkaraya Terhambat Hujan Petir

Liputan6.com, Jakarta - Hujan yang terjadi di kota Palangkaraya, Kalimantan tengah, menjadi hambatan bagi PT PLN (Persero) untuk segera merampungkan seluruh proses pembangunan tower emergency. Pembangunan tower emergency dilakukan karena robohnya  7 tower di Kecamatan Jekanraya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, akibat angin kencang.

Manajer Area Palangka Raya, Khairullah mencontohkan, hujan lebat yang terjadi pada Minggu (15/11/2015) siang membuat proses finishing energizing yang harusnya dilaksanakan, terhambat.  "Hujan yang terjadi sejak pukul 13.00 WIB," jelasnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (15/11/2015).

Sejatinya PLN akan menyelesaikan seluruh penarikan konduktor yang membentang dari tower 358 - 366, namun di tengah proses pengerjaan, turun hujan disertai petir sehingga proses tersebut terpaksa dihentikan.

"kami saat ini telah memasuki proses finishing, namun hujan yang kerap terjadi menghambat proses pengerjaan, karena bagaimanapun keselamatan para pekerja yang utama, apabila kami paksakam bekerja dengan posisi ketinggian 40 meter dalam kondisi cuaca hujan disertai petir, jelas sangat berbahaya. Untuk itu kami mohon maaf jika terjadi keterlambatan pasokan listrik dari rencana semula." tuturnya. 

Khairullah menambahkan, setiap hari PLN harus berkejaran dengan kondisi cuaca yang kerap berubah, hujan sering kali terjadi pada siang hari dan malam hari selama 4 hari terkahir ini.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Balai Besar MKG Wilayah III, I Wayan Suardana. Palangkaraya sedang mengalami masa transisi sehingga cuacanya sangat cepat berubah. "Dan inilah yang harus diwaspadai oleh seluruh pekerja PLN yang ada di lapangan," katanya.

Saat ini PLN telah merampungkan pengerjaan Tiang TM dititik 359 - 363, PLN juga telah menyelesaikan penarikan konduktor di tiga tower emergency. 

Sementara untuk penarikan konduktor di 2 tower emergency lainnya, PLN mengalami hambatan disebabkan hujan disertai petir. (Pew/Gdn)