Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan (BI rate) usai menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada hari ini. Pengusaha berharap bank sentral tersebut akan menurunkan tingkat suku bunga setelah sekalian lama bertahan pada level 7,5 persen.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, dengan suku bunga yang berada pada level 7,5 persen ini, ongkos produksi perusahaan menjadi lebih tinggi. Oleh sebab itu, BI perlu menurunkan tingkat suku bunga acuannya.
Baca Juga
"Menurut hemat saya tepat (jika diturunkan). Bunga bank yang tinggi itu kan akibatnya ke daya saing karena cost of operation menjadi lebih tinggi. Kalau bunga bank bisa diturunkan pasti akan menggairahkan sektor riil, pasti akan membuat Indonesia lebih kompetitif, lebih memiliki daya saing," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/11/2015).
Advertisement
Dia menjelaskan, saat ini tingkat suku bunga acuan di negara ASEAN lain seperti Filipina jauh lebih rendah dari Indonesia. Perbedaan ini membuat industri di Indonesia sulit bersaing.
"Kalau kita bandingkan tingkat suku bunga di Indonesia dengan Filipina, itu kita dua kalinya. Di sana separuhnya dari kita. Jadi bagaimana caranya kita bisa bersaing," lanjutnya.
Selain soal suku bunga, Suryo juga meminta kemudahan kredit bagi para pelaku usaha. Dengan demikian diharapkan akan mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri.
"Selain itu juga akses terhadap kredit itu juga penting. Kalau hanya bunga bank turun tapi kebijakan uang ketat masih kita terapkan dampaknya juga kurang baik, artinya tidak begitu besarlah manfaatnya. Jadi yang kita ingin lihat adalah selain bunga bank juga tentunya akses likuiditas dipermudah, dilonggarkan," tandasnya. (Dny/Zul)