Sukses

Rupiah Ditutup Melemah ke Level 13.819 per Dolar AS

Rupiah bergerak di kisaran 13.728-13.827 per dolar AS sepanjang Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Rabu pekan ini. Hal itu dipicu dari sentimen eksternal terutama data-data ekonomi AS membaik membuat spekulasi soal kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember.

Mengutip data Bloomberg, Rabu (18/11/2015), rupiah melemah 73 poin menjadi 13.819 per dolar AS dari penutupan perdagangan Selasa 17 November 2015 di kisaran 13.746 per dolar AS.Rupiah sempat sentuh level 13.823 per dolar AS pada hari ini. Nilai tukar rupiah cenderung bergerak di kisaran 13.728-13.827 per dolar AS.

Berdasarkan kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah diperdagangkan di level 13.763 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang ada di level 13.711 per dolar AS.

Analis PT Bank Woori Saudara Tbk, Rully Nova mengatakan data ekonomi terbaru AS seperti data inflasi 0,2 persen pada Oktober 2015 mempengaruhi spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember 2015.

Selain itu, investor juga menanti risalah notulensi dari hasil pertemuan bank sentral AS pada bulan lalu.Rully menambahkan, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga di kisaran 7,5 persen. Akan tetapi menurunkan giro wajib minimum (GWM) dari 8 persen menjadi 7,5 persen. Tujuan penurunan itu untuk akselarasi pertumbuhan ekonomi.

Rully menilai hal itu kurang tepat lantaran penurunan gwm dapat memicu spekulasi dolar AS di pasar keuangan. Hal itu karena penurunan gwm dapat mendorong lebih banyak rupiah di sisi lain industri belum dapat menyerap kredit dengan baik.

"Dampak penurunan GWM tersebut dapat membuat uang beredar lebih besar pada sektor riilnya belum dapat menyerap kredit. Ini bisa jadi ajang spekulasi," kata Rully saat dihubungi Liputan6.com.

Rully mengatakan, rupiah masih akan tertekan pada perdagangan Kamis pekan ini. Hal itu lantaran pelaku pasar juga menunggu risalah hasil pertemuan bank sentral AS. "Rupiah masih ada ruang pelemahan. Nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.800-13.840 per dolar AS," kata Rully. (Ahm/Igw)

Video Terkini