Liputan6.com, Jakarta - Rencana PT Freeport Indonesia menawarkan saham perdana atau Innitial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia disambut baik Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad.
Perusahaan tambang emas raksasa ini didesak melepas saham (divestasi) pemerintah, salah satunya lewat IPO. Â
"Nanti tunggu dulu. Pada prinsipnya kita senang jika ada perusahaan besar untuk listed, malah kita dorong," ujar Muliaman di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Menurutnya, pengelolaan keuangan Freeport Indonesia akan lebih transparan karena setiap saat kinerjanya terpantau di pasar modal. Sehingga pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) lebih baik.
Baca Juga
Baca Juga
"Kalau di pasar kita tidak bisa lihat siapa yang beli. Pokoknya kita sediakan mekanismenya," kata Muliaman.
Ia mengaku, OJK berjanji akan mempermudah dan mempermurah proses IPO maupun penerbitan surat utang di tahun depan. Alasannya selama ini, investor di pasar modal mengeluhkan mahalnya biaya untuk melaksanakan aksi korporasi tersebut, misalnya penerbitan obligas.
"Menerbitkan obligasi biayanya lebih mahal dibanding biaya memperoleh pinjaman karena ada biaya underwriting dan lainnya," pungkas Muliaman. (Fik/Ndw)
Advertisement