Sukses

Saksi Bisu Pembunuhan, Rumah Amityville Dijual Rp 15 Miliar

Rumah tersebut merupakan saksi bisu pembunuhan keji yang dilakukan Ronald DeFeo.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah bergaya kolonial dengan enam kamar tidur serta dikelilingi pepohonan rimbun seharusnya menjadi hunian idaman bagi siapa saja yang menempatinya. Tapi hal tersebut tak berlaku untuk Amityville House atau rumah hantu Amityville yang siap menjadi mimpi buruk bagi setiap pemiliknya.

Bagaimana tidak, rumah seharga US$ 1,15 juta atau Rp 15,74 miliar (kurs: Rp 13.695/US$) tersebut merupakan saksi bisu pembunuhan keji yang dilakukan Ronald DeFeo pada ayah, ibu dan keempat saudara kandungnya pada 1974. Ronald membunuh seluruh keluarganya saat mereka masih terlelap.

Kini rumah tersebut dikabarkan menjadi salah satu hunian paling berhantu di dunia. Terdapat banyak kisah menyeramkan di dalamnya, seperti pintu yang tertutup dan terbuka sendiri dengan suara keras, furnitur rumah tangga yang bergerak sendiri, atau penampakan-penampakan menyeramkan yang hadir saat rumah itu diberkati usai pembunuhan.

Tak heran, dengan harga belasan miliar rupiah tersebut, Amityville menjadi salah satu rumah berhantu paling mahal di dunia.

Berikut gambaran properti dengan kejadian-kejadian menyeramkan di dalamnya seperti dilansir dari Daily Mail, Bornrich, New York Daily News, dan sejumlah sumber lain, Senin (23/11/2015):


2 dari 4 halaman

Rumah mewah bergaya kolonial


Rumah Amityville merupakan bangunan bergaya kolonial Belanda yang terletak antara sungai Amityville dan Ocean Ave., yang mengalir ke Great South Bay. Dibangun pada 1920-an, rumah tersebut tampak sangat mewah dengan tiga lantai di dalamnya.

Hunian Amityville dibangun di atas lahan seluas 3.370 kaki persegi. Terdapat enam kamar tidur dan tiga kamar mandi di dalamnya.

Properti besar itu dikelilingi beberapa pohon rimbun. Terdapat sebuah kolam renang di samping rumah yang juga dekat dengan dua garasi mobil.

Kini rumah tersebut dijual seharga US$ 1,15 juta atau Rp 15,74 miliar (kurs: Rp 13.695/US$). Harga jualnya diturunkan dari US$ 1,5 juta setelah sang pemilik tampak kesulitan mencari pembeli.

Harga tersebut masih bisa ditawar mengingat pandangan masyarakat terhadap properti tersebut. Maklum, rumah Amityville merupakan saksi bisu pembunuhan tragis serta menyimpan berbagai kisah horor yang membuat bulu kuduk berdiri.

 

3 dari 4 halaman

Lokasi Pembunuhan keji


Bangunan mewah yang terletak di alamat 112 Ocean Avenue ini menjadi sangat terkenal pada 13 November 1974, setelah polisi menemukan enam orang tewas tertembak di sana. Semuanya merupakan anggota keluarga DeFeo, ayah, ibu, dan keempat anaknya.

Berlumuran darah pekat, para korban akhirnya berhasil diidentifikasi yaitu Ronald J. DeFeo (43), sang istri, Louise (42), kedua anak lelakinya, John (9) dan Mark (12), serta kedua anak perempuan Allison (13) dan Dawn (18). Semuanya ditemukan tewas bersimbah darah di kamar masing-masing dan masih mengenakan baju tidur.

Polisi mengetahui kejadian tersebut setelah menerima laporan dari Ronald DeFeo (23), anak pertama di keluarga itu.

Setelah tidak ditemui tanda-tanda perlawanan atau perampokan, polisi yang mewawancarai Ronald akhirnya mampu membuat lelaki ini mengaku sebagai pelaku pembunuhan keji keluarganya tersebut.

Tepat pukul 03.15 pagi di hari pembunuhan, Ronald mengaku terbangun lantaran mendengar bisikan yang terus menerornya. Bisikan tersebut terus meminta dan memaksa Ronald menghabisi seluruh keluarganya.

Meski pengakuannya diterima, Ronald tetap harus mendekam di penjara dan menerima hukuman seumur hidup yang dijatuhkan pengadilan.


4 dari 4 halaman

Teror horor dimulai


Selang 13 bulan setelah pembunuhan sadis terjadi di rumah Amityville, sebuah keluarga membeli rumah tersebut. Rumah dengan enam kamar yang dilengkapi dengan kolam renang serta garasi perahu itu seharusnya menjadi rumah idaman. Sebaliknya, rumah itu justru menjadi mimpi buruk bagi George and Kathy Lutz.

Pasangan itu mengisahkan, ada tempat-tempat tertentu yang membuat keduanya merasa merinding di dalam rumah. Terdapat juga aroma mencolok serta suara-suara menyeramkan di malam hari.

George bahkan merasa sangat terganggu dan selalu terbangun setiap pukul 3.15 pagi, waktu yang sama di mana Ronald mengaku mendengar bisikan iblis. Beberapa gangguan lain yang dialami lebih menakutkan, seperti peralatan rumah tangga yang melayang, sosok bayangan di dinding, ruang tersembunyi di bawah tanah dan sentuhan-sentuhan menyeramkan lain.

Hanya 28 hari saja, pasangan Lutz dan ketiga anaknya mampu bertahan di rumah hantu tersebut. Tak pernah sekalipun, mereka berani menginjakkan kaki di rumah itu lagi.

Pengalaman mereka selama empat minggu tinggal di sana akhirnya menjadi buku yang terjual laris. Film `Amityville Horror` yang dirilis pada 1979 juga menuai rating yang sangat tinggi.(Sis/Nrm)