Liputan6.com, Jakarta - Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan dikerjakan dengan menggandeng China malah membuat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil khawatir.
Kekhawatiran pria yang akrab disapa Kang Emil ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, kereta cepat itu bakal meningkatkan potensi kunjungan wisata warga Ibu Kota ke Kota Kembang. Di sisi lain, Bandung belum punya moda transportasi massal dalam kota yang mengakomodasi lonjakan kunjungan tersebut.
Baca Juga
"Saya senang tapi waswas. Senangnya nanti terkoneksi, dan ekonomi meningkatkan. Waswasnya, kalau tidak ada koneksi dari stasiunnya, masa turun di sawah?" ujarnya di Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Advertisement
Baca Juga
Dia menjelaskan, dengan waktu tempuh yang semakin singkat, mobilisasi masyarakat dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya akan semakin mudah. Dengan demikian, dibutuhkan fasilitas penunjang di dalam kota Bandung, salah satunya transportasi massal.
"Ada kereta cepat yang akan mampu mengompres perjalanan dari 3 jam menjadi 30 menit, kami juga beban Pak Menko Maritim. Nanti pas jutaan orang tumpah di Bandung, koneksinya gimana? Itu saja kegelisahan kami," kata dia.
Jika pembangunan fasilitas transportasi massal di Bandung tidak dimulai dari sekarang, lanjut Emil, maka adanya kereta cepat tersebut hanya akan menimbulkan permasalahan baru bagi kota berjuluk Paris Van Java tersebut.
"Kalau proyek itu jadi hanya menimbulkan masalah baru yaitu koneksi yang tidak baik. Problem hari ini adalah koordinasi yang bisa diselesaikan oleh Pak Menko Maritim," tandasnya. (Dny/Zul)*