Liputan6.com, Singapura - Harga emas masih berada di level terendah dalam hampir enam tahun pada perdagangan Jumat pekan ini. Penurunan harga emas ini melanjutkan tekanan dalam enam minggu. Hal itu seiring masih dipengaruhi harapan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) pada Desember 2015.
Di pasar spot, harga emas stabil di level US$ 1.072,20 per ounce setelah ditutup mendatar pada perdagangan Kamis pekan ini lantaran likuiditas tipis karena libur Thanksgiving Amerika Serikat.
Pada pekan ini, harga emas turun 0,5 persen setelah jatuh ke level US$ 1.064,95 pada pekan lalu yang merupakan level terendah sejak Februari 2010.
Advertisement
Baca Juga
Penurunan harga emas ini masih dipengaruhi harapan pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember 2015. Pelaku pasar menilai suku bunga bank sentral AS naik dapat mendorong dolar AS semakin menguat.
Mengutip riset www.fortisasiafutures.com, harga emas cenderung bergerak datar pada akhir perdagangan semalam. Volume perdagangan tipis setelah pasar AS ditutup untuk merayakan hari Thanksgiving.
Volume perdagangan diperkirakan tetap tipis pada perdagangan hari ini. Harga emas telah turun 6 persen pada November 2015 di tengah harapan bank sentral AS akan menaikkan tingkat suku bunga.
Menyambut akhir pekan ini, harga emas masih cenderung bergerak datar. Harga masih bergulir di rata-rata pergerakan 20 dan 50 harian. "Stochastic saat ini masih berada di area jenuh jual. Resistance dan support berada diharga US$ 1.077,60-US$ 1.067,90," tulis riset tersebut. (Ahm/Igw)