Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir tahun ini bukan lagi untuk mengevaluasi keuangan apa saja yang sudah dicapai dan belum dicapai untuk memenuhi tujuan keuangan tetapi saatnya melakukan revolusi keuangan.
Dalam revolusi keuangan itu mulai bagaimana mengatur keuangan dari penyelesaian utang, mengalokasikan dana untuk investasi, perlindungan dan mengelola konsumsi dengan baik. Empat hal itu yang dilakukan untuk merevolusi keuangan.
Perencana keuangan Financia Consulting Eko Endarto menuturkan, hal pertama diperhatikan untuk melakukan revolusi keuangan yaitu utang. Saat ini begitu mudah untuk seseorang berutang. Kini berutang bukan hal tabu, dan hal ini berbeda dengan zaman orang tua dahulu.
Advertisement
"Orang tua dulu mau utang saja malu setengah mati. Sekarang tidak. Orang mau utang sudah jadi kebutuhan dan tren. Tidak ada kartu kredit tidak mau terima di restoran. Utang ini dapat menggagalkan revolusi kita. Jadi hati-hati dengan utang yang dilakukan ke depan," ujar Eko kepada Liputan6.com seperti ditulis Senin (30/11/2015).
Kedua, investasi. Eko mengatakan, sekarang juga begitu besar godaan untuk konsumsi ketimbang berinvestasi. Bila dahulu orang tua dapat menyekolahkan anak-anaknya meski tak menabung tetapi lebih memilih untuk beli tanah dan emas.
"Akan tetapi sekarang berbeda. Saat ini mungkin uang untuk investasi beli tanah beralih untuk beli mobil, main di kafe. Jadi godaan untuk tak investasi sangat besar sehingga butuh revolusi," kata Eko.
Kemudian ketiga, proteksi atau asuransi juga diperlukan agar revolusi keuangan yang dijalankan dapat terjamin. "Ketika terjadi apa-apa dengan diri kita, revolusi tetap jalan," ujar Eko.
Keempat, konsumsi. Eko menuturkan apabila utang, investasi dan proteksi dapat diatur maka besaran konsumsi juga perlu diperhatikan. Dengan keempat ini dilakukan dengan komitmen maka dapat menjalankan revolusi keuangan berjalan baik. Ingin tahu apa saja yang diperbaiki dalam revolusi keuangan lainnya?.
Berikut wawancara Liputan6.com dengan Perencana Keuangan Financia Consulting Eko Endarto: (Ahm/Igw)