Sukses

Yuan Bakal Jadi Mata Uang Elit Dunia

China telah berupaya keras memasukkan yuan dalam special drawing rights (SDR) sejak tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) diperkirakan menyetujui masuknya mata uang China yuan dalam special drawing rights (SDR) sebagai mata uang dunia.

Dewan eksekutif IMF akan memutuskan rekomendasi dari staf ahli sebelumnya untuk memasukkan yuan dalam SDR pada Senin pekan ini. Yuan yang juga dikenal sebagai renminbi juga akan dimasukkan dalam SDR bersama dolar Amerika Serikat (AS), euro, yen Jepang dan poundsterling Inggris.

Meski tidak diperdagangkan secara bebas, SDR adalah sesuatu penting sebagai aset cadangan internasional.Sejak tahun lalu China mencatatkan ekonomi terbesar kedua di dunia berupaya keras untuk memasukkan yuan sebagai mata uang cadangan dunia. Namun hingga kini harus memenuhi syarat begitu ketat.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan, kalau dia mendukung temuan kalau yuan telah memenuhi persyaratan untuk dapat digunakan secara bebas. Bila keputusan yuan diterima masuk SDR maka, keputusan tidak akan berlaku sebelum 30 September 2016 sehingga memungkinkan pengguna lebih banyak waktu untuk mempersiapkan.

Terakhir kali keranjang SDR dimodifikasi pada 2000, ketika euro menggantikan Deutschemark Jerman dan franc Prancis. Saat ini yang menjadi pertanyaan adalah berapa bobot yuan dalam SDR itu. Kemungkinan bisa 10-16 persen, tetapi perkiraan juga dapat lebih rendah karena konvertibilitas terbatas mata uang dunia.

Ada komposisi bobot mata uang itu ditinjau setiap lima tahun. Pada rebalancing terakhir 2010, dolar AS menyumbang 41,9 persen, 37,4 persen euro, poundsterling 11,3 persen dan yen 9,4 persen.

Ada pun revisi bobot mata uang didasarkan pada nilai ekspor barang dan jasa oleh negara serta zona mata uang, serta jumlah cadangan mata uang masing-masing yang dipegang oleh anggota IMF lainnya.Dengan masuknya yuan dalam SDR maka itu menunjukkan kalau pemerintahan China sukses melakukan diplomatik. China mengharapkan kalau langkahnya ini juga dapat melemahkan hegemoni dolar AS sebagai mata uang cadangan global.

"Dampak terasa tidak akan terasa dalam waktu dekat, paling tidak hingga kuartal III 2016. Dengan efektif mendukung yuan sebagai mata uang yang digunakan secara bebas, maka ini mengirimkan sinyal tentang pentingnya china di pasar keuangan global," ujar Andrew Malcom, Kepala Pasar Modal dari law firm Linklaters, seperti dikutip dari laman the guardian, Senin (30/11/2015).

Sementara itu, analis Nomura memperkirakan, yuan akan menjadi salah satu dari tiga mata uang internasional utama bersama dolar AS dan euro pada 2030. Lembaga pemeringkat Fitch Internasional pun memprediksi kalau dewan eksekutif IMF akan memilih menyertakan yuan dalam mata uang elit dunia.

"Masuknya yuan ini diharapkan tidak menyebabkan pergeseran permintaan aset renmimbi dalam jangka pendek di pasar global. Seiring waktu, munculnya renmimbi sebagai mata uang cadangan global dapat mendukung profil kredit," tulis lembaga pemeringkat itu. (Ahm/Igw)