Sukses

Awal Pekan, Posisi Rupiah Melemah ke Level 13.840 per Dolar AS

Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran 13.750-13.850 per dolar AS dipengaruhi sentimen eksternal dan internal.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat tipis di awal pekan ini. Sejumlah sentimen eksternal mempengaruhi laju nilai tukar rupiah.

Mengutip data Bloomberg, Senin (30/11/2015), rupiah dibuka naik tipis 7 poin ke level Rp 13.794 per dolar AS dari penutupan perdagangan 27 November 2015 di level 13.801 per dolar AS. Akan tetapi, rupiah kembali melemah ke level 13.800. Rupiah sempat berada di kisaran 13.840 pada pukul 08.35. Senin pagi ini, rupiah berada di kisaran 13.794-13.848 per dolar AS.

Pelemahan rupiah juga diikuti kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor). Rupiah melemah 93 poin ke level 13.840 per dolar AS dari posisi perdagangan 27 November 2015 di level 13.747 per dolar AS.

Ekonom BCA, David Sumual menuturkan, pelemahan rupiah di awal pekan ini masih wajar lantaran rentang pergerakan rupiahnya juga tipis. Ada sejumlah sentimen eksternal dan internal pengaruhi laju rupiah. Sentimen eksternal itu antara lain terutama berasal dari China.

Regulator melakukan penyelidikan terhadap broker terbesar di China sehingga memicu indeks saham Shanghai turun tajam dalam tiga bulan. Adapun broker yang diselidiki terkait dugaan pelanggaran aturan marjin dan short selling antara lain China Citic Securities Co, Haitong Securities Co dan Guosen Securities Co.

David menambahkan, pelaku pasar juga menanti yuan akan masuk specil drawing rights (SDR) yang diputuskan pada awal pekan ini. Bank sentral Eropa juga akan melakukan pertemuan dengan mengumumkan paket stimulus tambahan.

"Pelaku pasar juga menantikan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga bank sentral AS. Sekitar 70 persen pelaku pasar yakin kalau suku bunga bank sentral AS naik pada Desember," ujar David saat dihubungi Liputan6.com.

Lebih lanjut ia mengatakan, kalau dari sentimen eksternal pengaruh rupiah yaitu menanti rilis data inflasi dan jumlah uang beredar pada pekan ini. Inflasi November 2015 diperkirakan rendah sekitar 0,1 persen-0,2 persen lantaran harga makanan relatif stabil.

"Tidak ada perubahan harga makanan, relatif stabil. Pemerintah juga sudah mulai impor," kata David.David memperkirakan, rupiah berada di kisaran 13.750-13.850 per dolar AS pada awal pekan ini. (Ahm/Igw)