Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mendorong penggunaan bahan bakar nabati yang ramah lingkungan agar terus meningkat. Tak terkecuali untuk pesawat terbang. Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo mengatakan, pemanfaatan BBN sudah masuk dalam rencana maskapai penerbangan pelat merah tersebut.
"Ke depan saya komitmen ada penggunaan biofuel. Dari negosiasi penggunaan avtur di belahan dunia lain. Saya yakin ini baru awal," kata Arif, di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin (30/11/2015).
Baca Juga
Baca Juga
Arif mengungkapkan, saat ini dengan mengoperasikan 190 armada pesawat, Garuda membutuhkan 1,5 miliar liter avtur per tahun, jika diakumulasikan dengan anak usahanya, Citilink kebutuhan Avtur mencapai 2 miliar liter per tahun. Hal itu membuat Garuda Indonesia harus merogoh Kocek US$ 2 miliar per tahun.
Advertisement
"Jadi kalau satu liternya US$ 1, kira-kira yang harus kita bayarkan ke Pertamina itu US$ 2 miliar per tahun. Dan kita masih akan tumbuh untuk ke depannya," paparnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menambahkan, Pertamina akan memberikan harga yang kompetitif jika Garuda Indonesia menggunakan biofuelnya.
"Pemanfaatan biofuel untuk bahan bakar maskapai penerbangan Garuda Group akan diberikan harga yang kompetitif," tutup Dwi.