Sukses

Produksi OPEC Meningkat Tekan Harga Minyak

Harga minyak jenis Brent melemah 0,6 persen menjadi US$ 44,61 per barel di awal pekan ini.

Liputan6.com, New York - Harga minyak cenderung melemah di awal pekan ini setelah survei negara produsen minyak (OPEC) menunjukkan kalau produksi tinggi pada November ditambah dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat.

Pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), harga minyak jenis Brent berjangka turun 25 sen atau 0,6 persen menjadi US$ 44,61 per barel. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) susut 6 sen menjadi US$ 41,65.

Kedua harga minyak dunia ini melemah sekitar 10 persen pada November 2015 seiring pasokan global masih tinggi sehingga menunjukkan tanda kenaikan harga minyak kecil.

"Kami merasa satu-satunya harapan untuk kenaikan harga minyak berasal dari pasokan akhir tahun yang akan buat harga minyak mentah acuan AS menarik," ujar Analis Tyche Capital Advisors, Tariq Zahir seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (1/12/2015).

Ia menambahkan, harga minyak ada kemungkinan turun dan fluktuaktif dengan target harga skeitar US$ 30.Penurunan harga minyak ini juga dipicu dari perkiraan produksi negara produsen minyak atau OPEC.

Berdasarkan survei Reuters, produksi minyak dari OPEC mencapai 130 ribu barel per hari pada November 2015. Produksi minyak OPEC mencapai 30 juta barel.

Sementara itu, dari data AS menunjukkan kalau produksi minyak mentahnya turun hanya 20 ribu barel per hari menjadi 9,32 juta barel per hari pada September 2015 sedangkan jumlah rig jatuh lebih banyak. Adapun dolar AS cenderung mencapai level tertinggi dalam delapan bulan terhadap mata uang lainnya. (Ahm/Igw)