Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau lebih akrab dipanggil Ahok, sore ini menemui Menteri BUMN Rini Soemarno di Gedung Kementerian BUMN. Pertemuan itu membahas mengenai persiapan beberapa kesepakatan yang akan dilakukan kedua belah pihak.
Salah satu kesepakatan yang akan ditandatangani adalah komitmen Kementerian BUMN melalui PT PLN (Persero) untuk menerapkan teknologi canggih berbasis komputer di lampu-lampu penerangan jalan di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Baca Juga
"Kita juga mau buat MoU (Memorandum of Understanding) soal selama ini kami bayar lampu di Jakarta sekitar Rp 600 miliar per tahun, kalau kami ganti dengan LED yang seharga Rp 1,2 triliun di seluruh DKI Jakarta, maka kami akan hemat Rp 400 miliar setiap tahun," kata Ahok di Kementerian BUMN, Rabu (2/12/2015).
Advertisement
Selama ini setiap lampu LED yang diterapkan, PLN masih menggunakan meteran listrik yang dipasangkan di setiap lampu untuk menghitung berapa pengguaan listrik setiap bulannya.
Dengan adanya MoU ini nantinya PLN juga akan mengubah penerapan penggunaan alat ukur tersebut dengan menggunakan teknologi komputerisasi.
‎"PLN hitung setiap titik pakai meteran padahal lampu modern sudah ada komputer yang kasih tahu titik mati hidup dan pakai berapa jam. Sehingga kita harus buat MoU, di mana hitung listrik DKI bukan pakai meteran namun berdasarkan konsumsi yang tercatat di komputer tersebut," terang Ahok.
Direncanakan MoU ini akan dilakukan paling cepat pekan depan dan paling lambat akhir bulan ini. Sementara penggantian lampu penerangan jalan ini akan mulai dilakukan oleh Pemprov pada Januari 2016.
‎"Tahun depan implentasinya dan seluruh Jakarta akan di pasang seperti itu, satu tahun bisa dua kota lah, pergantian lampu bisa dimulai Jakarta Pusat dan Utara," tutup Ahok