Liputan6.com, Jakarta - Hampir seluruh manusia di dunia menggunakan sampo, sabun, detergen, pewangi ruangan, pasta gigi dan berbagai produk perawatan tubuh serta rumah tangga lain. Hebatnya, miliaran penduduk di dunia menggunakan merek produk yang berasal dari induk perusahaan yang sama yaitu Procter and Gamble Company (P&G Co.)
Tak heran, jika P&G menjadi salah satu induk perusahaan terbesar di dunia. Bahkan nilai kapitalisasi pasarnya telah mencapai hampir US$ 225 miliar.
Bahkan di Asia saja, P&G tercatat memiliki tiga miliar konsumen atau lebih dari setengah populasi manusia di dunia. P&G Asia tersebar di China, Jepang, Korea, Hong Kong, India, Australia, Selandia Baru, Indonesia, Filipina, Singapura, Taiwan, Vietnam, Thailand, Sri Lanka, Malaysia, dan Bangladesh.
Induk perusahaan ini memang hanya memiliki 2 perusahaan makanan. Tapi terdapat banyak merek milik P&G lain yang digunakan konsumen dari berbagai negara setiap hari.
Bahkan jika Anda membersihkan rumah, mencuci pakaian atau piring, sudah bisa dipastikan Anda menggunakan salah satu produk P&G. Beberapa survei bahkan menunjukkan, hampir semua penduduk di negara maju memiliki produk P&G di rumahnya.
Berikut ulasan singkat mengenai produk P&G yang digunakan hampir seluruh penduduk dunia seperti dilansir dari Forbes, Wall Street Journal, situs resmi P&G dan beberapa sumber lain, Kamis (3/12/2015):
Berusia 178 tahun
Berusia 178 tahun
Pada 1837, dua saudara ipar, William Procter dan James Gamble memutuskan untuk menjadi rekan bisnis dan mendirikan perusahaan baru berdasarkan saran dari orang tua. Pengusaha lilin dan produsen sabun itu lantas membangun Procter & Gamble Company.
Siapa sangka, bisnis keduanya berkembang sangat pesat. Pada akhir 1850-an, keduanya mampu mencetak penjualan senilai US$ 1 juta dan telah mempekerjakan 80 karyawan. P&G lantas menjadi perusahaan berskala internasional setelah membeli perusahaan Inggris, Thomas Hedley & Company, produsen Fairy Soap.
Setelah usahanya terus berkembang, pada 1961, P&G mulai memproduksi popok bayi sekali pakai dan orangtua dimanapun membelinya. Ide gagasan itu berasal dari Victor Mills setelah cucunya lahir.
Mills, seperti konsumen lain, merasa lelah dengan popok kain kotor yang menumpuk kotor. Dia membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga akhirnya mampu menciptakan Pampers.
Beberapa tahun kemudian, P&G juga mulai menjajal bisnis makanan ringan. Meski hanya dua merek saja, tapi usaha ini juga berkembang sangat pesat dan terbilang sangat sukses.
Kini produknya telah dikenal di seluruh dunia dan tersebar di ratusan negara. Tentu saja, bisnisnya melahirkan limpahan keuntungan.
Advertisement
Industri bernilai US$ 224 miliar
Industri bernilai US$ 224 miliar
Sebagai perusahaan yang telah berdiri selama 178 tahun, keandalan P&G tak perlu lagi diragukan. Bergerak di industri perawatan tubuh dan rumah tangga, P&G kini telah menguasai kapitalisasi pasar senilai US$ 224,3 miliar di seluruh dunia.
Dengan mempekerjakan 118 ribu pegawai, P&G mencatatkan laporan penjualan per tahun bernilai US$ 81,67 miliar hingga Mei 2015. Kini P&G telah menguasai aset dengan nilai yang sangat fantastis yaitu US$ 136,26 miliar.
Laba yang diperoleh juga sangat tinggi, yakni senilai US$ 9,53 miliar hingga Mei 2015. Sejauh ini, produk-produk P&G dijual di banyak tempat melalui toko grosir, toko-toko dengan keanggotaan khusus, toko obat, toko-toko biasa, hingga mencapai tempat penjualan berskala sangat kecil.
Banyak konsumennya datang dari negara berkembang. Tapi dapat dipastikan, setiap warga di negara maju setidaknya memiliki beberapa produk P&G di rumahnya.
Kuasai hampir 200 merek produk ternama dunia
Kuasai hampir 200 merek produk ternama dunia
Usia P&G bisa dibilang tua, karena hampir mencapai 200 tahun, tapi bisnisnya tak pernah sedikitpun menua. Dari tahun ke tahun, P&G terus menunjukkan kehebatannya di dunia bisnis dengan menguasai hampir 200 merek produk ternama di dunia.
Terdapat beberapa segmen utama yang dijajaki P&G yaitu kecantikan, perawatan kesehatan, perawatan kain, perawatan rumah tangga, bayi dan anak hingga makanan. Beberapa produknya juga tersebar di Indonesia, seperti Head & Shoulders, Olay, Pantene dan Wella.
Terdapat 23 merek yang kini penjualannya masing-masing mencapai US$ 1 miliar per tahun. Hingga 2011, P&G tercatat telah mengoperasikan lebih dari 100 pabrik di 40 negara.
Selain itu terdapat juga 32 tempat produksi utama yang tersebar di 20 negara. Kini, bisa dipastikan, setiap negara telah menikmati manfaat dari produk P&G, bisa dalam bentuk shampo, sabun, pasta gigi, detergen, popok bayi atau pewangi pakaian.
Advertisement