Liputan6.com, Jakarta - Program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu Mega Watt (MW) hingga 2019 menjadi daya tarik beberapa investor, baik dalam dan luar negeri.
Salah satunya PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, yang biasa mengerjakan konstruksi perumahan, kini mulai melirik pengembangan bisnis di sektor energi, terutama pembangunan pembangkit listrik.
Direktur Pengembangan PT PP Lukman Hidayat mengaku pihaknya tengah mempersiapkan pembentukan anak usaha yang bergerak di bidang energi. Anak usaha itu bernama PT PP Energy.
"Kita sedang kaji aspek hukum, aspek bisnis sedang kita lakukan, tapi ini mungkin dalam awal-awal Januari 2016 kita finalkan," kata Lukman di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (4/12/2015).
Baca Juga
Keberadaan anak usaha yang khusus menangani energi ini, diharapkan dapat membuat PT PP dapat lebih bebas dalam berakselerasi mengikuti berbagai tender yang diselenggarakan pemerintah tanpa harus bekerjasama dengan perusahaan lain.
Pembentukan anak usaha ini, kata Lukman masih harus melalui tahap pembahasan direksi dan komisaris, sebelum diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan diselenggarakan pada Maret-April 2016.
"Mengenai modalnya untuk awal mungkin kira-kira hampir Rp 1,5 triliun, tapi itu nanti akan kita penuhi secara bertahap," tegas dia.
Saat ini PT PP sendiri tengah mengikuti tender untuk pembangunan pembangkit listrik di Kalimantan Barat yang memiliki daya 2x200 MW. Diharapkan proyek baru ini akan memperkuat posisi bisnis PT PP di tahun 2016.