Sukses

Harga Minyak Terpukul Keputusan OPEC

OPEC memutuskan untuk mempertahankan produksi minyak.

Liputan6.com, London - Harga minyak dunia terpuruk pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) usai Organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) memutuskan menjaga produksi minyak tetap stabil demi mempertahankan pangsa pasar.

Tak hanya itu, harga juga tertekan laporan perusahaan jasa perminyakan Baker Hughes mengenai turunnya jumlah rig minyak AS sebanyak 10 rig menjadi 545 unit, angka ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu sekitar 1.030 rig. Ini adalah minggu ketiga berturut-turut menurun.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (5/12/2015), harga minyak jenis Brent turun US$ 80 sen atau 1,8 persen menjadi US$ 43,05 per barel, usai jatuh ke level terendah dalam 6,5 tahun di awal pekan ini sekitar US$ 42,43 per barel.

Harga minyak mentah AS jenis West Texas Intermediaate (WTI) melemah 2,7 persen menjadi US$ 39,97 per barel.


OPEC memutuskan mempertahankan produksi, meskipun ada tekanan dari sejumlah anggota agar OPEC memangkas produksi demi mengangkat harga.

Saat konferensi pers OPEC, Presiden OPEC Emmanuel Ibe Kachikwu mengatakan organisasi produsen minyak memilih untuk wait and see. Rencananya OPEC akan kembali menggelar pertemuan pada 2 Juni 2016 untuk meninjau kembali kebijakan tersebut.

Dia mengatakan anggota OPEC akan mempertahankan tingkat produksi saat ini yaitu 30 juta barel per hari (bph).

Pasokan minyak OPEC naik ke 31,77 juta bph pada November, dari 31,64 juta bph pada bulan sebelumnya, menurut survei Reuters.

Di sisi permintaan, China kemungkinan akan menaikkan pembelian minyak hingga dua kali lipat pada tahun depan untuk mengambil keuntungan dari anjloknya harga hingga 60 persen sejak Juni 2014.

China akan menambah 70 juta-90 juta minyak mentah ke tangki penyimpanan pada tahun 2016 untuk membangun cadangan minyak bumi yang strategis (SPR).

 
Â