Liputan6.com, Jakarta - Setelah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pendiri pabrik di Indonesia pada Agustus 2015, perusahaan otomotif asal China SAIC-GM-Wuling (SGMW), menargetkan mulai beroperasi pada pertengah 2017.
Presiden Direktur SGMW Motor Indonesia, Xu Feiyun mengatakan pihaknya menargetkan pabrik berproduksi pada Juli 2017. Jika telah beroperasi nantinya, pabrik ini akan memproduksi kendaraan roda empat sebanyak 150 ribu unit per tahun.
Xu mengungkapkan, pihaknya akan menggunakan komponen lokal atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 50 persen. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan industri komponen lokal.
"Kami juga membawa industri komponen ke Indonesia, salah satunya shockbreaker dan juga bermitra dengan suplier komponen asal Indonesia," ujarnya dalam ketengana tertulis di Jakarta, Sabtu (4/12/2015).
Baca Juga
SGMW merupakan perusahaan patungan bentukan SAIC Motor Corporation Ltd dengan porsi saham 50,1 persen, General Motors Company (44 persen) dan Guangxi Automobile Group, sebelumnya bernama Liuzhou Wuling Automobile Group (5,9 persen).
Di Indonesia, melalui PT SGMW Motor Indonesia, produsen otomotif ini telah melakukan peletakan batu pertama pada Agustus lalu untuk pembangunan pabrik perakitan mobil MPV dengan investasi mencapai US$ 700 juta atau sekitar Rp 10 triliun-Rp 11 triliun.
Berlokasi kawasan industri Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, pabrik tersebut berdiri di lahan seluas 60 hektar (ha) dan bakal menggunakan merek Wuling di Indonesia.
Iklim Investasi
Advertisement
Menteri Perindustrian Saleh Husin memastikan bakal mengawal pabrikan otomotif yang membangun industri di Indonesia hingga benar-benar berproduksi. Iklim investasi dan usaha terus dijaga untuk menumbuhkan aktivitas industri yang bernilai tambah dan membuka lapangan kerja.
Hal itu ditegaskan Saleh saat mengunjungi pabrik SAIC-GM-Wuling (SGMW) Automobile di Qingdao, tenggara Beijing.
"Kita harus merawat investor global yang menanamkan modal di industri otomotif Indonesia. Fokusnya ada dua, pertama dari sisi kita menciptakan atmosfer kondusif dan kedua, sebaliknya mereka juga harus pastikan benar-benar berproduksi," ujarnya.
Saleh mengungkapkan kunjungan itu untuk memastikan investasi SGMW sesuai rencana dan berharap pabriknya segera berproduksi.
"Ini juga untuk menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia mendukung investasi SGMW," katanya.
Meski Wuling diproduksi untuk pasar domestik, namun Saleh menantang SGMW menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk diekspor ke ASEAN dan Australia. Sebelumnya pabrikan Tiongkok itu telah berekspansi ke beberapa negara Afrika , Amerika Latin dan Asia.
Namun menurut Saleh, salah satu tantangan yang tengah dihadapi oleh produsen otomotif China adalah meningkatkan kualitas produksi mereka agar bisa diterima seluruh negara.
"Kualitas dan merek selama ini masih menjadi isu utama yang dihadapi oleh mereka ketika bersaing dengan merek yang sudah mapan," ungkap dia.