Sukses

Sektor Perikanan RI Tumbuh 8,37% pada September 2015

Kontribusi perekonomian subsektor perikanan terhadap PDB atas dasar harga berlaku hingga periode ini sebesar 2,46 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengumumkan pertumbuhan sektor perikanan di Indonesia hingga kuartal III atau September 2015. Susi menjelaskan, sektor perekonomian subsektor perikanan berhasil tumbuhn sebesar 8,37 persen. Angka ini berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4,73 persen dan lebih tinggi dibanding triwulan II yang hanya 7,17 persen.

Menurut Susi, dengan adanya pertumbuhan di sektor ini diakui Susi berarti ada peningkatan daya beli dari pelaku sub sektor kelautan dan perikanan dibandingkan dengan subsektor lain seperti pertanian, kehutanan dan lain sebagainya. "Pertumbuhan ini juga membuktikan bahwa subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya menunjukkan potensi besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia," kata Susi di kantornya, Senin (7/12/2015).


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ini. Salah satunya adanya peningkatan produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Perikanan tangkap hingga triwulan III 2015 mencapai 4,72 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 5,03 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Sementara untuk sektor perikanan budidaya produksi mencapai 10,07 juta ton, mengalami peningkatan sebesar 3,98 persen.

"Di perikanan tangkap yang mengalami peningkatan adalah tonglol dan tuna. Produksi tongkol hingga kuartal III meningkat 10,57 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya," papar Susi.

Sementara itu, berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar berlaku, perekonomian subsektor perikanan triwulan III 2015 mencapai Rp 73,3 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 51,6 triliun.

Kontribusi perekonomian subsektor perikanan terhadap PDB atas dasar harga berlaku hingga periode ini sebesar 2,46 persen. Kontrobusi ini lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yakni triwulan II 2015 yang hanya 2,42 persen. (Yas/Gdn)

Video Terkini