Uang Selalu Menjadi Pemicu Stres Terbesar Bagi Wanita

Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka, selain menjadi prioritas, beberapa studi menemukan, uang ternyata dapat menjadi sumber utama stres pada wanita. Menurut laporan American Psychological Association bertajuk `Stress in America`, para wanita tercatat lebih tertekan saat membahas soal uang dibandingkan para pria.

"Stres terbesar yang dialami oleh para wanita adalah soal uang. Banyak wanita yang memiliki anak dan hanya bergantung pada orangtua, bekerja di luar rumah, bahkan di dua tempat berbeda demi mencari uang. Dan hasilnya seringkali tak seberapa," terang Helen Coons, President Women's Mental Health Associates.

Melansir laman CNBC, Selasa (9/12/2015), dia mengatakan, para wanita masih menjadi korban kesenjangan pendapatan dengan kaum pria. Para wanita tetap menghasilkan pendapatan rendah meski telah bekerja di beberapa tempat. Tak hanya itu, para wanita juga jarang mendapatkan tunjangan kesehatan dan sulit mencari sumber pencaharian lain.

Studi finansial terbaru dari Prudential bertajuk `Financial Experience and Behaviors Among Women` menunjukkan, wanita ternyata tak terlalu peduli mengenai pengelolaan keuangan untuk masa depan. Meski selalu berada di bawah tekanan mengenai uang, para wanita tampak selalu tak siap dalam membuat keputusan finansial cerdas.

Saat ditanya mengenai tingkat kepercayaan dirinya dalam mencapai tujuan finansial, para wanita tampak sangat ragu. "Para wanita tampak kurang memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan," kata Coons.

Sementara itu, CEO of Francis Financial Stacy Francis mengatakan, banyak wanita menutup diri mengenai pengetahuan finansial karena takut bermain dengan uang. Menurut mayoritas wanita, uang kadang terasa sangat intimidatif. "Kaum wanita memang berpikir soal uang dan memiliki rasa khawatir yang sangat tinggi terhadap uang," katanya.

Sebagai penasehat keuangan sekaligus wanita, Francis mengingatkan pentingnya pendidikan finansial bagi para perempuan. Meski di saat yang bersamaan dia menghadapi tantangan besar untuk meyakinkan wanita betapa pentingnya mengetahui cara pengelolaan uang. (Sis/Gdn)