Liputan6.com, Jakarta - Tambang berlian Jwaneng di Botswana, Afrika, menduduki peringkat kedelapan sebagai tambang berlian terbesar di dunia. Tambang ini dimiliki oleh perusahaan yang memiliki spesialisasi di penambangan berlian yaitu De Beers. Dalam eksplorasinya, perusahaan tersebut bermitra dengan Pemerintah Botswana.
Dikenal dengan nama “The Prince of Mines”, Jwaneng mampu memproduksi berlian sebanyak 10,6 juta karat dalam setahun atau setara dengan lebih dari 2.100 kilogram.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari laman CNN.com, Jumat (11/12/2015) tambang ini juga mampu menjadikan Botswana sebagai salah satu Negara terkaya di Afrika.
Menyumbang 60 persen pendapatan ekspor
Sejak dibuka pada tahun 1982, tambang ini masih berproduksi dan mampu menyumbang 60 persen kepada pendapatan ekspor dan 25 persen ke produk Domestik Bruto Botswana.
Advertisement
Meningkatkan standar hidup
Tidak seperti banyak negara lain yang sama-sama bergantung pada ekspor tunggal, Botswana telah menghindari "kutukan sumber daya" dari pemerintahan yang buruk dan pembangunan ekonomi yang lambat.
Untuk itu, Botswana telah bekerja keras untuk meningkatkan standar hidup, khususnya dalam ekspansi cepat dalam penyediaan layanan publik, "kata Keith Jefferis, salah satu ekonom terkemuka dan mantan Deputi Gubernur bank sentral Botswana.
Namun, ia mengatakan, hal ini tidak bisa bertahan selamanya. Angka pengangguran yang masih tinggi serta industri pertambangan yang tidak terlalu menyerap banyak tenaga kerja menjadikan pemerintah harus bekerja proaktif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. (Vna/Gdn)