Liputan6.com, Jakarta - PT Sigi Kaca Pariwara, pengembang produk Adstensity, telah menghitung belanja iklan di sejumlah stasiun televisi. Hasilnya, terdapat 10 perusahaan yang royal mengucurkan dana hingga miliar rupiah untuk mempromosikan produknya terhitung dari 1 Januari hingga 30 November 2015.
CEO PT Sigi Kaca Pariwawa, A Sapto Anggoro mengatakan, peringkat pertama diisi oleh produk rokok dari PT Djarum Indonesia dengan belanja iklan mencapai Rp 1 triliun. "Mungkin ada hubungannya sama Forbes orang kaya Indonesia dari Djarum, nomor 1 Djarum, nomor 2 Djarum," kata dia di Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Baca Juga
Produk rokok lainnya mengisi posisi kedua yang mengucurkan dananya untuk beriklan di televisi. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk membelanjakan iklan sebesar Rp 902,9 miliar.
Posisi ketiga diisi oleh Pepsodent yang merupakan produk dari Unilever. Belanja iklan dari Pepsodent mencapai Rp 804,5 miliar. Posisi selanjutnya diisi oleh Dettol yang merupakan produk dari Reckitt Benckiser dengan nilai belanja iklan mencapai Rp 761,8 miliar.
Posisi selanjutnya atau posisi kelima diisi oleh Lifebuoy yang juga merupakan produk dari Unilever dengan nilai belanja iklan mencapai Rp 730,5 miliar. Posisi enam adalah produk susu dari Frisian Flag dengan belanja iklan mencapai Rp 664 miliar.
Rangking tujuh dan delapan diisi oleh produk makanan cepat saji yaitu Indomie yang merupakan produk dari Indofood dengan nilai Rp 593,4 miliar dan Mie Sedaap yang merupakan produksi dari Wings Food dengan nilai Rp 583,4 miliar. "Ada persaingan menarik Indomie secara konsistensi dihadapi Mie Sedaap," ujarnya.
Sementara posisi ke sembilan dan sepuluh justru diisi oleh produk-produk yang tidak terduga. Perkembangan teknologi membuat e-commerce berani memasing tarif tinggi untuk belanja iklan. Peringkat sembilan diisi oleh Tokopedia dengan belanja iklan Rp 559,9 miliar dan peringkat sepuluh diisi Traveloka dengan nilai Rp 553,2 miliar.
"Tahun 2015 e-commerce muncul di 10 besar, Â yang banyak Tokopedia, Traveloka," tandas dia. (Amd/Gdn)