Sukses

Bisnis Donald Trump di Timur Tengah Perlahan Runtuh

Kandidat Presiden AS, Donald Trump kini tengah hangat diperbincangkan.

Liputan6.com, Jakarta - Kandidat Presiden AS, Donald Trump kini tengah hangat diperbincangkan. Pernyataannya yang menyerang muslim membuat dirinya banjir cibiran dan kecaman. Bisnis miliarder Trump di Timur Tengah pun terancam hancur karena ulahnya itu.

Komentarnya terkait pelarangan umat muslim datang ke Amerika Serikat mengundang kecaman dari seluruh dunia. Bahkan Juru Bicara Gedung Putih AS Josh Earnest juga mengatakan, Trump telah mencoret dirinya sendiri  dalam persaingan calon presiden.

Petisi juga sudah diluncurkan di Inggris untuk melarang Trump datang ke negara itu, dan telah terkumpul 50.000 tandatangan pada 9 Desember waktu setempat.

Reaksi tak kalah hebat terjadi di wilayah Timur Tengah yang punya banyak populasi muslim. Dikutip dari Business Insider, Jumat (11/12/2015), Trump punya banyak pundi-pundi sumber uang di wilayah ini. Namun dengan pernyataan kontroversialnya tersebut, diyakini bisnis Trump di Timur Tengah itu akan hancur perlahan.

Berikut bisnis Trump di Timur Tengah menurut laporan Financial Times:

1. Trump mendapatkan sekitar US$ 1 hingga US$ 5 juta dengan mengizinkan merek Trump Tower untuk dipakai konglomerat di Istanbul, Turki.

2. Dia juga mendapatkan sekitar US$ 2,5 juta dari kesepakatan serupa dengan oligarki Anar Mamma di ibukota Azerbaijan, Baku, di mana Trump Hotel dan Tower dibangun di situ.

3. Financial Times juga melaporkan Trump Organisation tengah dalam proses membangun dua resor golf dan pengembangan properti di Dubai

4. Anak Trum, Ivanka, yang punya peranan penting di Tump Organisation, bellum lama ini menyebut bahwa perusahaan tengah menggali kemungkinan peluang investasi di Dubai, Abu Dhabi, Qatar, Saudi Arabia: 4 area yang sangat favorit.

5. Produk perlengkapan rumah Trump juga banyak dijual di banyak toko di negara Timur Tengah, termasuk lifestyle chain, salah satu toko terbesar di Timur Tengah.

2 dari 2 halaman

Bisnis Trump Jatuh

Sudah ada beberapa bukti kalau perilaku Trump terhadap muslim tersebut sudah memukul bisnisnya di Timur Tengah. Pada Selasa malam lalu, Lifestyle Group, yang punya jaringan toko Lifestyle menyebut, mereka akan menghentikan produk Trump Home di 160 cabang mereka.

"Sebagai salah satu merek perlengkapan rumah paling terkenal di Timur Tengah, Lifestyle menghargai perasaan dari semua konsumen. Menyusul pernyataan yang dilontarkan kandidat presiden AS di media, kita menghentikan penjualan dari semua priduk Trump Home," ujar CEO Lifestyle, Sachin Mundhwa

Pebisnis Dubai Khalaf Al Habtoor juga geram dengan apa yang dilontarkan Trump. "Sistem kita tak bisa menerima penghinaan pada agama kita seperti ini," ujarnya.

Sejauh ini, baru Lifestyle Group yang menghentikan kerjasama bisnisnya dengan Trumps setelah pernyataannya itu. Damac Properties, mitra dari Trump Organisation dalam proyek resort golf dan pengembangan properti di Dubai, CEO-nya Hussain Sajwani yang disebut sebagai teman baik dari Trump menyebut mereka adalah salah satu operator golf premium di dunia.

Mereka tidak akan berbicara mengenai sudut pandang politik dari Trump.

"Kita tidak akan mengomentari lebih jauh mengenai agenda politik Trump, atau komentar mengenai debat kandidat presiden AS. (Zul/Ndw)

Video Terkini