Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan penyelenggaraan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada beberapa hari ini, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) berharap agar para peserta dapat mengumumkan akumulasi nilai transaksi online selama acara tersebut berlangsung. Informasi ini sangat penting agar diketahui potensi pasar e-commerce Indonesia dari perspektif domestik dan mancanegara.
Rilis data secara reguler tiap tahun juga bermanfaat untuk menunjukkan perkembangan industri dari waktu ke waktu.
Baca Juga
Dikutip dari keterangan pers idEA yang diterima, Sabtu (12/12/2015), selain di Indonesia, Amerika Serikat juga punya gelarang yang sama yang disebut Cyber Monday. Setiap tahunnya, nilai transaksi mereka tumbuh di atas 15 persen, hingga mencapai US$ 2 miliar pada 2014 lalu.
Advertisement
Acara ini pertama kali digelar pada tahun 2005 mengikuti tradisi belanja liburan di sana yang dikenal dengan Black Friday. Di China, tahun ini angka penjualan mencapai rekor senilai US$ 14 miliar meski Negeri Tirai Bambu baru menggelarnya sejak 2010.
Yang lebih menarik lagi, nilai transaksi yang didominasi oleh raksasa e-commerce - Alibaba dan JD tersebut, dilakukan mayoritas melalui perangkat ponsel pintar alias smartphone.
Seperti praktik yang dilakukan di banyak negara lain, Asosiasi sebagai payung industri memang tidak berpartisipasi aktif menyelenggarakan acara Harbolnas ini. Untuk menjaga independensi dan integritasnya, idEA berkomitmen untuk tidak turut campur terhadap ranah komersial dari masing-masing anggota.
MEsi begitu, asosiasi tengah menyusun kode etis yang dipakai sebagai acuan best practices oleh para pelaku usaha e-commerce, termasuk dalam perihal pemberian promosi dan diskon.
Dokumen yang rencananya akan diluncurkan pada acara “Indonesia E-Commerce Summit & Expo” di paruh pertama tahun 2016 tersebut, diharap akan bermanfaat untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasaan konsumen dalam berbelanja online.
“Kami berharap kesempatan ini dapat menjadi ajang edukasi bagi konsumen Indonesia tentang seru dan nyamannya berbelanja online,” ujar Ketua Umum idEA Daniel Tumiwa
“Rilis nilai transaksi menjadi penting sebagai bagian dari edukasi tersebut dan turut semakin menegaskan posisi industri e-commerce nasional. Kini seluruh dunia melihat Indonesia sebagai negara yang sangat potensial untuk menjadi kekuatan baru e-commerce dunia. Mari kita bersama wujudkan potensi tersebut!,” tambahnya. (Zul/Igw)