Liputan6.com, New York - Harga emas turun 1 persen pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) menjelang pertemuan kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed).
Bank sentral AS diperkirakan mengumumkan kenaikan suku bunga untuk pertama kali dalam hampir satu dekade.
Baca Juga
Harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi US$ 1.065,10 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Februari melemah 1,1 persen ke level US$ 1.063,40 per ounce.
Advertisement
Pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga bank sentral AS. Harga emas telah merosot sekitar 10 persen sepanjang 2015. Kenaikan suku bunga bank sentral AS diperkirakan dapat mendorong permintaan logam mulia menyusut dan dolar AS cenderung naik sehingga menekan harga emas.
Baca Juga
"Tren penurunan harga emas berlanjut. Harga emas berada di kisaran US$ 1.062-US$ 1.063. Diperkirakan harga emas dapat sentuh level posisi terendah di US$ 1.045 pada Desember," ujar Kepala Riset ActivTrades Carlo Alberto de Casa, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (15/12/2015).
Tak hanya emas tertekan, harga perak pun mencapai level terendah sejak Agustus 2009. Rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS mempengaruhi gerak harga logam mulia.
Ia memperkirakan, harga emas akan bergerak di kisaran US$ 1.000-US$ 1.100 pada 2016. Adapun bank sentral AS akan melakukan pertemuan pada 15-16 Desember 2015.
"Kenaikan suku bunga bank sentral AS akan membuat emas menjadi tidak menarik," ujar Analis Julius Baer, Carsten Menke. (Ahm/Igw)
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6