Liputan6.com, Singapura - Harga emas menguat tipis saat sesi awal di perdagangan Asia. Harga emas ini pun diperkirakan rentan terhadap penurunan kembali ke posisi terendah seiring harapan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) pada pekan ini.
Di pasar spot, harga emas naik 0,1 persen menjadi US$ 1.064,12 per ounce. Harga emas menguat usai turun 1,1 persen di awal pekan ini. Demikian mengutip laman Reuters, Selasa (15/12/2015).
Fokus perhatian pelaku pasar kini menanti hasil pertemuan bank sentral AS pada pekan ini. Bank sentral AS diperkirakan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak Juni 2006. Kenaikan suku bunga diperkirakan mencapai 0,25 persen.
Advertisement
Baca Juga
Dengan kenaikan suku bunga tersebut dapat memangkas permintaan emas. Selain itu juga dapat meningkatkan dolar AS. Sepanjang 2015, harga emas turun 10 persen sepanjang 2015.
Mengutip riset www.fortiasiafutures.com, harga emas turun tajam di tengah dolar AS mendatar. Investor masih menunggu hasil dari pertemuan bank sentral AS pada pekan ini. Investor memiliki cukup waktu untuk meninjau sejumlah kebijakan utama yang selama ini menjadi dasar bagi bank sentral AS untuk menaikkan tingkat suku bunga.
Data tenaga kerja yang kuat dalam dua bulan terakhir juga telah mendorong komentar agresif dari anggota bank sentral AS atau the Fed. Suku bunga bank sentral AS akan tetap moderat atau naik 25 basis poin. The Fed memperkirakan suku bunganya akan mencapai 1,4 persen pada 2016 dan 2,6 persen pada 2017.
"Emas hingga sesi perdagangan di Asia masih bergulir di bawah rata-rata pergerakan 20 dan 50 harian. Logam itu bergerak turun. Stochastic berada di area jenuh jual. Resistance dan support di harga US$ 1.070,40-US$ 1.053," tulis riset itu. (Ahm/Igw)
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6