Liputan6.com, Singapura - Harga emas naik pada perdagangan Rabu pekan ini seiring investor menunggu kesimpulan dari bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve soal rencana kenaikan suku bunga.
Di pasar spot, harga emas naik 0,5 persen menjadi US$ 1.065,60 per ounce setelah ditutup lebih rendah dalam dua sesi terakhir. Pertemuan bank sentral AS menjadi fokus investor pada pekan ini.
Bank sentral AS memulai pertemuan pada dua hari yang dilakukan pada Selasa pekan ini. Diperkirakan bank sentral menaikkan suku bunga sekitar 25 basis poin. Dengan kenaikan suku bunga akan mempengaruhi permintaan emas.
Advertisement
Baca Juga
"Harga emas mungkin jatuh sebagai reaksi awal dari kenaikan suku bunga. Namun aksi jual terjadi hanya jangka pendek," ujar Analis HSBC James Steel seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (16/12/2015).
Ia menambahkan, pernyataan agresif soal kenaikan suku bunga dapat memicu kuat untuk dolar AS.
Hal senada disebutkan dalam www.fortisasiafutures.com, investor masih menunggu hasil keputusan kebijakan moneter bank sentral AS. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan kalau indeks CPI tidak berubah pada periode November dari bulan sebelumnya, namun secara tahunan indeks CPI naik tipis 0,5 persen selama 12 bulan terakhir.
Dalam pidato awalnya, pimpinan bank sentral AS Janet Yellen mencatat kalau meningkatnya kondisi ekonomi AS sementara ini sesuai dengan harapan bank sentral AS. Namun dia juga menekankan kalau tingkat inflasi masih tetap jauh di bawah target bank sentral AS.
"Emas terpantau bergerak datar namun masih bergulir di bawah rata-rata pergerakan 20 dan 50 harian. Logam itu cenderung bergerak datar. Stochastic berada di area jual. Resistance dan support berada di harga US$ 1.069,20-US$ 1.052,40," tulis riset tersebut. (Ahm/Igw)
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6