Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mencatat stok beras di gudang Perum Bulog saat ini sekitar 2 juta ton. Jumlah ini terbilang aman untuk memenuhi kebutuhan sampai Maret 2016.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Sofyan Djalil menjelaskan, masuknya beras impor asal Vietnam secara langsung menambah stok beras di gudang Bulog.
"Kita kan sudah impor beras 1,5 juta ton aman, jadi sampai Maret tahun depan. Menjelang libur aman sekali," ucap Sofyan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Sofyan menyebut, total cadangan beras di Bulog sampai saat ini mencapai 2 juta ton. Stok beras tersebut bakal semakin bertambah saat musim panen datang di akhir Februari atau Maret ini.
Baca Juga
"Maret sudah mulai panen, April panen raya. Jadi tidak ada masalah. Semua aman," terangnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, ‎mengatakan dari 1,5 juta ton, beras impor dari Vietnam yang masuk ke Indonesia sekitar 700 ribu ton sampai akhir tahun ini.
Sedangkan sisanya, yakni 800 ribu ton, akan datang membanjiri negara ini hingga sepanjang periode Maret 2016.
"Beras komersial ‎stok kita ada 650 ribu ton, jadi ada 1,3 juta ton beras. Kemudian sampai akhir Desember 2015 kita operasi pasar dan penyaluran lainnya sehingga stok beras di akhir tahun ada sekitar 1,2 juta ton. Agak rendah memang," ujarnya.
Djarot mengaku impor beras 1,5 juta ton diprediksi cukup memenuhi kebutuhan hingga musim panen raya di periode Maret-April 2015. Syaratnya tidak lagi ada kekeringan dan musim hujan berlanjut.
"Dari perhitungan sementara kuota impor beras cukup. Kami jaga terus, juga didukung ada sedikit panen, impor jalan terus. Yang penting tidak terjadi lagi kekeringan," kata dia. (Fik/Ndw)
Advertisement