Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mendapat pinjaman sebesar Rp 2,4 triliun untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Kalimantan Timur berkapasitas 2X110 megawatt (MW).
Direktur Utama (Dirut) PLN Sofyan Basyir mengatakan, pinjaman tersebut berasal dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dengan agen fasilitas PT Bank Negara Indonesia (Persero).
‎"Tadi saya tandatangan fasilitas kredit sindikasi gemeteran. Biasa memberi kredit (saat menjabat sebagai Dirut BRI), sekarang meminta kredit, begitulah kehidupan," kata Sofyan di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Baca Juga
‎Sofyan menambahkan, jangka waktu pengembalian pinjaman tersebut mencapai 10 tahun, dengan bunga di bawah 10 persen. Hal tersebut sangat meringankan PLN dalam memperoleh pendanaan.
"Itu tenor 10 tahun dengan masa tenggang tiga tahun,‎" tutur Sofyan.
Sofyan mengungkapkan, proyek PLTU Kalimantan Timur berkapasitas 2X110 MW merupakan bagian dari program percepatan ketenagalistrikan tahap I yang ditargetkan rampung pada 2016.
"FTP tahap satu, tahun depan selesai semua," Sofyan. (Pew/Ndw)