Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia bersama pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta sepakat untuk mengaktifkan kembali jalur kereta Yogyakarta-Magelang.
Eksekutif Vice President DAOP 6 PT KAI Yogyakarta, Hendy Helmy mengungkapkan, aktifasi jalur Yogyakarta-Magelang tersebut dimaksudkan untuk menjaga aset-aset PT KAI yang berada sepanjang wilayah tersebut.
"Itu sebagai bentuk pemeliharaan aset kita yang sudah lama tidak dipakai, jalur ke Magelang itu sudah nyambung sampai ke Semarang," kata Hendy saat berbincang dengan Liputan6.com seperti ditulis, Sabtu (19/20/2015).
Hendy menambahkan, selain pemeliharaan aset yang selama ini tidak terpantau, potensi pasar di wilayah Magelang dikatakannya juga cukup bagus. Ini akan mendukung peningkatan jumlah wisatawan mengingat Candri Borobudur berada di wilayah Magelang.
Baca Juga
Selama ini diakui Hendy, fasilitas infrastruktur bagi para wisatawan di wilayah DIY dan Magelang dinilai masih sangat minim. Dengan begitu, dengan aktifasi kembali jalur kereta tersebut dapat menjadi pilihan para wisatawan.
Hendy mengungkapkan, Pemerintah DI Yogyakarta menargetkan jalur kereta tersebut dapat beroperasi secepatnya. Sementara untuk jangka menengah, pihaknya akan membangun jalur KA baru dimana pengoperasiannya menggunakan kereta listrik.
"Itu satu rangkaian pengembangan kereta listrik di Yogyakarta, jalur lama tetap dipakai, nanti kita bangun terpisah, tapi untuk sementara kita gunakan yang ada ini dulu (jalur lama)," terangnya.
Pemrov DIY sendiri mentargetkan pada tahun 2020, Kota Gudeg itu sudah terfasilitasi kereta listrik yang menghubungkan Bandara Kulon Progo-Yogyakarta-Candi Borobudur.
Pemerintah saat ini memang terus mendorong pembangunan infrastruktur termasuk di sektor transportasi salah satunya kereta api. Menteri Perindustrian Saleh Husin menjelaskan, pemerintah pengembangan industri kereta api berbasis jangka panjang terjadi di Indonesia.
Saleh mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatnya mobilitas penumpang serta barang idealnya disokong pula oleh transportasi kereta api. Untuk itu, pengembangan industri kereta api beserta industri penunjangnya mesti berbasis penguasaan teknologi dan aktivitas riset yang kontinyu serta bervisi jangka panjang.
"Seiring pengembangan industri di luar Jawa, kawasan ekonomi terus tumbuh dan membutuhkan jaringan transportasi massal seperti kereta api. Kita harapkan, meningkatnya pembangunan jalur kereta api berimbas pada meningkatnya industri perkeretaapian," kata Saleh.
Selain Jawa dan Sumatera, Indonesia bakal mengembangkan jaringan kereta api di Kalimantan sepanjang 2.428 km dan Sulawesi 1.772 km. Hal ini menjadi peluang bagi industri kereta api nasional, termasuk melalui kemitraan dengan perusahaan global.
Saleh mengatakan, kereta api membutuhkan banyak bahan baku dan komponen. Kebutuhan ini merupakan peluang bagi industri kereta api. "Seperti PT INKA, industri baja, logam termasuk alumunium, industri pengolahan hasil tambang seperti smelter nikel dan bauksit, dan produsen komponen untuk memasok ke industri kereta api," ujar dia. (Yas/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Advertisement