Sukses

RI Raup US$ 1,2 Miliar dari Lelang 5 WK Panas Bumi

Potensi investasi bertambah karena ada dua blok lain yang tengah dilelang.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melelang lima blok panas bumi berkapasitas total 300 megawatt (MW) pada 2015. Proyek tersebut mendatangkan investasi senilai US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 16,4 triliun.

Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yunus Saifulhak mengatakan lelang Wilayah Kerja Panas Bumi yang berlangsung Desember meliputi Way Ratai di Lampung 55 MW, Bukit Kili Gunung Talang di Sumatera Barat 20 MW, dan Marana 20 MW di Sulawesi Tengah.

"Dengan investasi per MW sebesar US$ 4 juta, maka total investasi yang akan masuk ke Indonesia US$ 380 juta," kata Yunus, seperti dikutip dari situs resmi Ditjen EBTKE, di Jakarta, Rabu (23/12/2015.

Potensi investasi bertambah karena ada dua blok lain yang tengah dilelang. Pertama adalah Blok Gunung Lawu dengan rencana kapasitas pengembangan proyek 165 MW dengan nilai investasi mencapai US$ 660 juta atau setara Rp 9 triliun.

ESDM juga sedang melelang ulang wilayah panas bumi Danau Ranau di Sulawesi Selatan. Wilayah Kerja Panas Bumi tersebut memiliki potensi 40 MW dengan nilai investasi proyek ini sekitar US$ 160 juta.

Ditargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimaksud dapat beroperasi pada 2022. "Sehingga total investasi panas bumi akan bertambah Rp 1,2 miliar," ujar Yunus.

Secara keseluruhan, pemerintah memiliki 27 wilayah kerja panas bumi yang siap dilelang dengan kapasitas 1.425 megawatt (MW). Namun, seluruh wilayah kerja itu akan dilelang secara bertahap sesuai dengan skala prioritas yang memperhatikan potensi kapasitas, ketersediaan infrastruktur, kesiapan regulasi, termasuk minat dari investor.

Indonesia memiliki potensi panas bumi hingga 29.475,5 MW, terdiri atas 12.283 MW yang masih berupa sumber daya dan 17.192 MW sudah berupa cadangan. Dari potensi tersebut, kapasitas terpasang pembangkit panas bumi saat ini baru sebesar 1.403,5 MW dari sembilan wilayah kerja eksisting. (Pew/Nrm)**