Sukses

Bangun Tol Padang-Sicincin, Pemerintah Cari Utang ke Swasta

Pemerintah telah menuntaskan pembebasan lahan untuk ruas tol Padang-Sicincin.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera melelang proyek infrastruktur jalan Tol Padang-Sicincin sepanjang 19 kilometer (km). Untuk mewujudkan proyek ini, pemerintah rela berutang kepada pihak swasta yang memenangkan lelang tersebut. 
 
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W. Husaini mengaku jika pemerintah telah menuntaskan pembebasan lahan untuk ruas tol Padang-Sicincin. 
 
"Tanahnya gratis karena dulu kan masyarakat Pariaman Padang, Sicincin, memberi tanah gratis. Nah, nanti kita tol-kan," ucap Hediyanto di Jakarta, Rabu (23/12/2015). 
 
Proses selanjutnya adalah menggelar lelang untuk proyek tersebut. Kata Hediyanto, Kementerian PUPR enggan tergesa-gesa melaksanakan lelang konstruksi Tol Padang-Sicincin karena ia menganggap proyek infrastruktur ini sebagai proyek spesial. 
 
"Ini proyek spesial, jadi tidak bisa buru-buru. Spesialnya karena kita berutang kepada swasta yang mau bangun proyek tersebut. Kita akan lelang di tahun depan," ucap Hediyanto. 
 
Ia mengaku terpaksa berutang kepada investor swasta yang tertarik menggarap jalan Tol Padang-Sicincin karena belum ada dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
 
Namun Hediyanto optimistis lelang tersebut akan menarik perhatian investor. "Uang di APBN belum ada, dijanjikannya ada anggaran di APBN dua tahun lagi buat bayar utangnya dengan cara mencicil. Saya yakin kalau dilelang pasti ada yang mau bangun, tapi pasti perusahaan kuat di modal karena mereka harus investasi Rp 1-1,5 triliun dalam jangka waktu 3 tahun dan belum tentu kembali," katanya. 
 
Jalan Tol Padang-Sicincin merupakan bagian dari ruas Tol Padang-Bukittinggi. Jalan Tol Padang-Bukittinggi adalah bagian dari proyek tol Trans Sumatera yang menghubungkan Padang dengan Dumai, melewati Lembah Anai, Padang Panjang, terus menuju Bukittinggi, dan bersambung dengan Kelok Sembilan di Payakumbuh. (Fik/Nrm)**