Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian mendorong pengusaha batu bara melakukan hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah. Ini dinilai penting dalam menyiasati penurunan harga batu bara.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan gejolak perekonomian internasional membawa dampak pada penurunan permintaan terhadap komoditas ini. Di sisi lain produksi tidak mengalami penurunan, sehingga harga menjadi anjlok.
"Walaupun kita tahu bahwa dengan adanya pelambatan ekonomi mempengaruhi industri kita, tentu ini mempengaruhi pengolahan tambang batu bara," kata Saleh, di Kantor Direktorat Jenderal Mineral Batubara, Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Advertisement
Baca Juga
Saleh mengungkapkan pengusaha pertambangan batu bara bisa bertahan di tengah kondisi tersebut. Caranya adalah dengan meningkatkan nilai tambah. Salah satu langkah meningkatkan nilai tambah batu bara, ujar Saleh, adalah dengan mendorong gasifikasi.
"Bagaimana batu bara juga didorong memproduksi hilirisasi seperti gasifikasi, sehingga membuat nilai tambah lebih tinggi. (Kami) Akan koordinasi dengan Menteri ESDM supaya hasil tambang batu bara bisa didapat, sehingga teman-teman investor batu bara bisa terus tumbuh dan bertahan dengan situasi ekonomi yang belum begitu baik," tutur Saleh.
Dari sisi industri, pihaknya akan berupaya untuk mendorong industri untuk menggunakan produk turunan batu bara. Itu dipercaya bakal meningkatkan permintaan batu bara dan pada akhirnya memperbaiki harga dari komoditas tambang ini.
"Kita akan berkoordinasi untuk produk turunan batubara untuk kepentingan dunia industri. Pertumbuhan industri tahun depan akan meningkat sedikit. Tentu akan membutuhkan pasokan batu bara, sehingga tentu akan membuat penambang batu bara lebih bergairah lagi," ucap Saleh. (Pew/Zul)**