Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) meminta kepada pemerintah untuk memperketat pengawas logistik bahan pangan. Pasalnya, harga bahan bakar minyak (BBM) turun tidak diikuti oleh penurunan harga bahan pangan.
Sekretaris Jenderal APPSI Ngadiran menuding hal tersebut tidak terlepas dari peran oknum yang sengaja memainkan harga. Dalam hal ini, Ngadiran mengaku banyak tengkulak atau pemain besar yang memainkan harga.
"Kan sering saya bilang yang bikin ulah tentu yang punya duit," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (24/12/2015).
Advertisement
Baca Juga
Dia mencontohkan, kini harga cabai keriting mencapai Rp 42 ribu-43 ribu per kg. Tak beda jauh dengan cabai rawit merah yang berada pada Rp 42 ribu per kg. "Petani juga tidak menikmati harga tinggi," ujarnya.
Pihaknya juga mengeluhkan kinerja pemerintah terkait hal tersebut. Itu mengingat bahwa peristiwa sejenis ini kerap terjadi. "Itu pekerjaan rutinitas, dulu nggak gonjang-ganjing sekarang sudah berapa kali ganti presiden nggak bisa atasi," jelas dia.
Namun demikian, pihaknya tidak menyangkal jika mahalnya sejumlah bahan pangan tak terlepas dari kondisi cuaca. "Musim hujan sulit merawat cabai. Karena gerimis dia rontok," tutupnya.
Berdasarkan pantauan harga Liputan6.com pada 21 Desember 2015 sejumlah komoditas terpantau tinggi. Berikut rinciannya.
Cabai keriting Rp 48 ribu per kg
Cabai merah besar Rp 43 ribu per kg
Cabai rawit merah Rp 43 ribu per kg
Bawang merah Rp 36 ribu per kg
Bawang putih Rp 28 ribu per kg
Bawang bombai Rp 24 ribu per kg
Kentang Rp 14 ribu per kg
Daun bawang Rp 20 ribu per kg
Tomat Rp 14 ribu per kg
Timun Rp 7 ribu per kg
Sawi Rp 10 ribu per kg
Wortel biasa Rp 15 ribu per kg
Wortel impor Rp 20 ribu per kg.
(Amd/Zul)*