Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan alasan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non Subsidi atau Pertamax CS. Pertamina menegaskan penurunan harga BBM non subsidi tersebut bukan untuk mencegah pergeseran konsumen ke BBM subsidi.Â
Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, harga BBM non subsidi yaitu Pertalite, Petamax 92, Pertamax Plus 95 dan Pertamina Dex akan turun pada 5 Januari 2016 nanti. Di hari yang sama, pemerintah juga menurunkan harga BBM subsidi jenis Premium dan Solar.
Berdasarkan perhitungan Pertamina, harga Pertamax CS memang sudah waktunya untuk turun. Dua komponen utama pembentuk harga BBM yaitu harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah mengalami penurunan sehingga bisa mendorong penurunan harga BBM Non subsidi.
Baca Juga
Ahmad Bambang melanjutkan, penurunan harga Pertamax CS tersebut bukan untuk mengantisipasi beralihnya konsumen dari produk BBM non subsidi ke BBM jenis Premium dan Solar karena harga kedua produk tersebut akan turun di hari yang sama.
"Tidak, bukan untuk mengantisipasi perpindahan konsumen ke Premium, tapi memang harganya perlu turun," kata Bambang, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Minggu (3/1/2015).
Bambang yakin, meskipun harga Premium mengalami penurunan, namun konsumen BBM non Subsidi tak bakal beralih ke Premium. Keyakinan tersebut karena BBM non subsidi memiliki kualitas yang lebih baik ketimbang Premium. "Jadi harus kita dorong pakai Pertamax saja, atau minimal Pertalite," tutur Bambang.
Ia melanjutkan, jika dihitung, harga Pertamax setelah diturunkan pada 5 Januari 2016 nanti akan lebih murah ketimbang harga Premium pada tahun lalu. "Tahun lalu Rp 8.500 dapat 1 liter Premium. Kalau sekarang sudah bisa dapat Pertamax, masih ada kembalian Rp 50 lagi," tuturnya.
Untuk diketahui, Pertamina akan menurunkan harga BBM non subsidi yaitu Pertalite, Pertamax 92, Pertamax Plus 95 dan Pertamina Dex dengan kisaran sekitar Rp 200 per liter hingga Rp 300 per liter pada pada 5 Januari 2016.
Bambang memberikan contoh, penurunan harga Pertalite mencapai Rp 250 per liter. Dari Rp 8.200 per liter menjadi Rp 7.950 per liter dan Pertamax turun Rp 200 per liter, dari Rp 8.650 per liter menjadi Rp 8.450 per liter. "Pertalite jadi Rp 7.950, Pertamax Rp 8450, yang lainnya juga turun sekitar Rp 200 per liter," tutup Bambang. (Pew/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6