Sukses

Informasi Pasokan Bikin Pedagang Ragu Naikkan Harga Daging Sapi

Pasokan sapi di tempat pemotongan semakin tipis meski sudah ada impor.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Kebayoran Lama mengeluhkan tidak sinkronnya informasi pasokan daging dengan harga jual daging sapi di pasaran.

Hadibowo (50) mengatakan berita di media menyebut pasokan sapi bertambah karena pemerintah telah membuka keran impor.

Dengan bertambahnya pasokan seharusnya harga daging sapi turun.‎ Informasi inilah yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat.

Namun, hal itu tidak terjadi. Dia mengatakan harga daging justru mengalami kenaikan. Penyebabnya, pasokan sapi di tempat pemotongan semakin menipis. Alhasil, harga sapi di pemotongan naik dari ‎Rp 83 ribu per kg menjadi Rp 87 ribu per kg.

"Dari jagal naik Rp 4 ribu Rp 87 ribu per kg.‎ Dari bulan 10 sudah kacau," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (5/1/2016).

Sementara itu, pedagang sendiri berada di posisi dilematis. Lantaran, untuk menaikan harga pedagang mesti melihat daya beli masyarakat yang tidak begitu baik. Jadi, kenaikan pada daging sapi tipis hanya sebesar Rp 10 ribu per kg dari sebelumnya Rp 100 ribu per kg menjadi Rp 110 ribu per kg.

"Kalau dibandingkan daya beli turun, apalagi konsumsi daging kelas menengah bawah belum tentu sebulan sekali," ujar dia.

Hadi mengatakan, seharusnya kenaikan bisa lebih tinggi dari Rp 110 ribu per kg. Mengingat, dalam penjualan daging sapi mesti ditambah dengan biaya transportasi, menghilangkan kotoran serta lemak, dan lain sebagainya. Akan tetapi, itu urung dilakukan karena harga bahan bakar minyak (BBM) sedang turun.
‎

"Itu jadi agak dilema. Padahal yang sudah-sudah semuanya berpatok BBM," ujar dia.

Berikut harga daging sapi pantauan Liputan6.com:

Sirloin Rp 110 ribu per kg
Tenderloin Rp 120 ribu per kg
‎Ati Rp 60‎ ribu per kg
Paru Rp  60‎ ribu per kg
Jantung Rp 60 ribu per kg
Limpa Rp 60 ribu per kg
Usus Rp 20 ribu per kg
Babat‎ Rp 20 ribu per kg

(Amd/Ahm)**