Liputan6.com, Jakarta - Industri penerbangan di Indonesia dikenal memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara lain di dunia. Namun sayangnya, pertumbuhan ini kurang bisa diimbangi dengan kualitas keamanan dan keselamatan bagi para penumpang.
Dikutip dari CNN, Sabtu (9/1/2015), AirlineRatings.com merilis setidaknya ada sembilan maskapai asal Indonesia yang masuk kategori maskapai dengan tingkat keselamatan dan kemanan penerbangan yang buruk.
Baca Juga
Adapun maskapai-maskapai itu adalah Batik Air, Citilink, Kal-Star Aviation, Lion Air, Sriwijaya Air, TransNusa, Trigana Air Service, Wings Air dan Xpress Air.
Advertisement
Baca Juga
Laporan tersebut mengacu pada 50 tahun terahir yang mencatat ada 87 kecelakaan maskapai yang telah menewaskan tidak kurang dari 1.597 orang. Sementara dalam 10 tahun terahir setidaknya ada 16 kecelakaan pesawat yang telah menewaskan 560 penumpangnya.
Sebenarnya laporan tersebut mengkategorikan 10 maskapai yang memiliki tingkat keselematan yang rendah. Setalah sembilan maskapai diisi dari Indonesia, satu maskapai dilengkapi dari Suriname, yaitu Bluewing Airlines.
AirlineRatings.com mengatakan jika sebuah maskapai penerbangan memiliki kecelakaan yang melibatkan kematian penumpang dan awak pesawat, secara otomatis akan kehilangan bintang dari peringkat keselamatannya.
AirlineRatings.com dalam laporan tersebut telah mensurvey sebanyak 407 maskapai di dunia. maskapai yang menduduki paling atas dengan tingkat keselamatan terbaik adalah maskapai asal Australia, Qantas.
Sementara unutk 20 maskapai lainnya yaitu American Airlines, Alaska Airlines, All Nippon Airways, Air New Zealand, Cathay Pacific Airways, Emirates, Etihad Airways, EVA Air, Finnair, Hawaiian Airlines, Japan Airlines, KLM, Lufthansa, Skandinavia Airline System, Singapore Airlines, Swiss, United Airlines, Virgin Atlantic dan Virgin Australia. (Yas/Ndw)