Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang tua sering menasihati anaknya tentang bagaimana cara mengelola keuangan dengan benar. Namun ternyata, anak seringkali mengambil pelajaran tak hanya dari ucapan, tetapi juga perilaku orang tua.
Penasehat Keuangan Jeff Rose mengungkapkan bahwa anak lebih bisa merekam tindakan ketimbang perkataan orang tua.
Baca Juga
"Jika kita mengatakan satu hal, namun sikap kita menunjukkan hal lain, anak-anak akan belajar dari sikap bukan perkataan kita," kata pengarang buku Soldier of finance tersebut.
Advertisement
Dengan kata lain, perilaku orang tua dalam mengelola keuangan menjadi metode belajar terbaik untuk sang anak. Lalu perilaku apa yang harus Anda hindari agar anak Anda tidak mewariskan sifat pengelolaan keuangan yang buruk? Berikut daftarnya seperti dilansir dari credit.com, Senin (12/1/2016):
1. Meniru gaya hidup orang lain
Tak sedikit orang yang memiliki keinginan dapat memiliki gaya hidup layaknya orang yang lebih kaya. Uang dihambur-hamburkan hanya agar mampu dianggap setara dengan orang lain.
Apakah Anda termasuk orang yang suka menghabiskan uang lantaran ingin seperti orang lain? Jika iya, berarti secara halus Anda mencontohkan tingkah laku yang salah pada Anak.
2. Tidak membuat anggaran
Salah satu hal buruk yang biasa Anda lakukan adalah terbiasa membeli sesuatu tidak berdasarkan perencanaan anggaran (budget). Secara otomatis, anak Anda bakal meniru dengan membeli sesuatu juga tanpa berdasarkan pertimbangan harga.
"Ketidakbiasaan Anda membuat rencana belanja bakal menjadi warisan buat Anak. Mereka bakal terkena dampak negatif dari ketidakdisiplinan pengeluaran," ungkap Jeff.
3. Berhutang
Ketergantungan pada utang merupakan salah satu bahaya laten dalam rumah tangga. Jika Anda menjadikan utang sebagai "teman" untuk menyelesaikan persoalan finansial, maka perilaku tersebut juga berpotensi untuk ditiru anak Anda.
4. Ketergantungan kartu kredit
Jangan biasakan berbelanja dengan menggunakan kartu kredit. Sebab, hal ini justru akan membuat anak berpikir bahwa Anda memiliki uang yang tidak terbatas. Padahal kartu kredit ini justru menambah hutang dalam anggaran finansial. (Vna/Nrm)
Â