Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan asuransi asal Inggris, Watchstone yang dulunya dikenal dengan nama Quindell melego sejumlah asetnya. Itu dilakukan karena perusahaan ingin meninggalkan masa lalunya yang terlibat skandal.
Perusahaan ini menjual dua perusahaan hanya seharga 1 poundsterling atau US$ 1,5. Jika dirupiahkan, nilai kedua perusahaan tersebut hanya dihargai Rp 20.895 (Kurs: Rp 13.930).
Firma ini menjual dua perusahaan yakni BE Insulated, bisnis isolasi properti, dan Carbon Reduction Company yang juga bergerak di bidang properti. Kedua perusahaan tersebut dibeli oleh BE Smart Group.
Advertisement
Dilansir dari Business Insider, Senin (11/1/2015), dalam pernyataan yang dirilis, perusahaan mengatakan mereka mengharapkan bisa menghemat antara US$ 2,2 hingga US$ 2,2 juta per tahun dari pembuangan aset tersebut, tapi pada awalnya akan kehilangan US$ 6,1 juta.
Baca Juga
Watchstone yang merupakan perusahaan asuransi teknologi dan manajemen klaim, tengah berada di 18 bulan kegilaan sejak ada catatan penyelidikan dari American short seller Gothem City yang keluar di 2014.
Penyelidikan tersebut menyerang praktik accounting dari perusahaan, dan menyebutnya 'Country Cllub Built on Quicksand' yang menghasilkan keuntungan magis.
Catatan dari Gotham tersebut berupa:
- 42-80 persen dari keuntungan dari perusahaan dicurigai
- 41 persen dari pendapatan di 2011 datang dari sumber rahasia
- QUindell menolak menjawab pertanyaan bahkan untuk pertanyaan dasar mengenai dirinya, saat ditanya Gotham
- Beberapa perusahaan yang dibeli Squindel kurang substansi ekonomi dan pada dasarnya hanya tertulis di kertas.
Dari poin tersebut, isu bergerak liar dan cepat hingga kemudian perusahaan diinvestigasi oleh the Financial Conduct Authority (FCA) dan the Serious Fraud Office. Mereka menginvestigasi terkait hal menggaji direksi berlebihan, dan juga sengaja membayar lebih kala membeli perusahaan.
Saham perusahaan dihentikan dari Index Aim pada Juni tahun lalu, sesaat sebelum FCA mulai melakukan investigasi Quindell .
Quindell kemudian memutuskan di akhir 2015 bahwa mereka harus mengganti namanya menjadi Watchstone untuk mencoba dan menjauhkan diri dari skandal. P
enjualan aset dengan harga yang murah itu juga menunjukkan langkah bahwa mereka tak ingin lagi dikaitkan dengan skandal dan mencoba lembaran baru dengan nama Watchstone untuk mengembangkan kembali reputasinya.
"Kami telah bertindak dengan integritas dan kecepatan untuk merealisasikan penghematan biaya yang signifikan, sementara menghilangkan kewajiban dan memungkinkan kita untuk melanjutkan dengan pekerjaan lebih lanjut pada transformasi Watchstone," ujar CEO Indro Mukerjee. (Zul/Ndw)