Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) menargetkan pertumbuhan kredit 20 persen di 2016 ini. Perseroan sangat optimistis target pertumbuhan kredit tersebut bisa tercapai berkaca dari realisasi selama tiga tahun sebelumnya.
Corporate Secretary Bank Artos, Deddy Triyana mengatakan, selama tiga tahun terakhir, pertumbuhan penyaluran kredit perseroan selalu berada di atas industri perbankan nasional. Selain itu, manajemen Bank Artos juga melihat bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun ini bakal lebih baik dibanding dengan tahun lalu sehingga permintaan kredit pun juga akan membaik.
"Kami selalu mencanangkan pertumbuhan kredit di atas 20 persen per tahun. Kami optimistis bisa tercapai karena rata-rata pertumbuhan di atas industri perbankan. Jadi dengan target 20 persen tersebut pasti tercapai," kata dia di Jakarta, Selasa (12/1/2016).
Baca Juga
Deddy melanjutkan, pendanaan perseroan cukup siap untuk mencapai target tersebut. Alasannya, pada Selasa (12/1/2016) ini Bank Artos baru saja mendapat suntikan modal tambahan setelah melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).Â
Dana hasil melantai di bursa tersebut sebagian akan digunakan perseroan untuk memperkuat permodalan guna mendorong penyaluran kredit. Selain itu, dana hasil Initial Public Offering (IPO) juga akan digunakan untuk mengembangkan sistem informasi.
ARTO menawarkan saham sebanyak 241,2 juta saham dengan harga Rp 132 per saham. Pada debut perdananya ini, saham ARTO melesat ke level ‎ Rp 145 per saham.
"Kami cukup yakin, bahwa perbankan adalah industri padat modal, untuk itulah kami IPO," tuturnya. Dia mengatakan, 70 persen dialokasikan pada kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan sisanya untuk kredit korporasi.
Sejalan dengan itu, perseroan juga menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebanyak 20 persen. ‎Dia bilang, per Desember 2015 telah menyalurkan kredit sebanyak RP 500 miliar dan DPK sebanyak Rp 600 miliar.
Sebagai informasi per 30 Juni 2015 aset perseroan tercatat sebanyak Rp 730,2 miliar. Kemudian total liabilitas sebesar Rp 624,9 miliar dan total ekuitas sebesar Rp 105,2 miliar. (Pew/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6