Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi mengusulkan untuk membuat jembatan timbang di beberapa pintu masuk jalan tol‎. Usulan tersebut untuk meningkatkan kedisiplinan dan pemeliharaan‎ jalan tol mengingat selama ini banyak truk yang melebihi beban yang melalui jalan tol.
Menurut Yuddy, dengan adanya jembatan timbang tersebut, jalan tol menjadi lebih aman dan secara jangka panjang akan meningkatkan keselematan para pengguna jalan tol. "Saran saya, di beberapa pintu masuk tol sebaiknya ada jembatan timbangannya. Ini salah satu upaya untuk pemeliharaan, keselamatan dan disiplin," kata Yuddy, Rabu (13/1/2016).
Apa yang dikatakan Yuddy tersebut merupakan hasil kunjungannya ke kantor pusat PT Jasa Marga Tbk, kemarin. Diingatkan juga agar Jasa Marga melakukan pemantauan, misalnya dengan memasang CCTV di pintu depan dan pintu belakang masuk tol. Dengan langkah tersebut Jasa Marga bisa memantau penyebab terjadinya kemacetan. Jasa Marga juga harus bertindak tegas terhadap pengguna jalan tol yang melanggar aturan.
Yuddy menambahkan, Kementerian PANRB memiliki tugas sebagai penanggung jawab, pengawas dan pembina pelayanan publik. Maka dari itu dirinya mempunyai kewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap Jasa Marga sehingga pelayanan terus ada peningkatan.
Melihat kemacetan parah yang terjadi di akhir tahun 2015, Yuddy juga meminta kepada Jasa Marga untuk meningkatkan koordinasi dengan instansi berwenang lainnya seperti Korlantas dan Dinas Perhubungan.
Baca Juga
“Semakin puas masyarakat maka semakin percaya mereka kepada pemerintah sehingga dapat menciptakan pemerintahan yang akuntabel dan transparan," tegas Yuddy.
Tak lupa, Yuddy memberikan catatan mengenai standar pelayanan publik. Dia menjelaskan mengenai standar pelayanan serta maklumat pelayanan yang harus tercantum di setiap kantor pelayanan.
Dengan demikian orang tahu bahwa Jasa Marga transparan dan akuntabel, mereka tahu hak-haknya. “Jadi ada kejelasan ketika ke jalan tol, termasuk pengaduan masyarakat dan survei," ujarnya.
Sementara itu di kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman mengakui masalah kemacetan yang terjadi beberapa waktu lalu karena kurangnya koordinasi. Dia pun berjanji akan selalu meningkatkan koordinasi dan memperbaiki pelayanan.
Dijelaskan, kemacetan yang terjadi pada 23 Desember lalu karena ada beberapa hal. Diantaranya yaitu mengenai volume truk yang masuk ke jalan tol, sehingga semakin menambah volume kendaraan pribadi. Selain itu, masalah rest area yang terkadang membuat pengendara parkir sembarangan.
"Kami minta agar jalan tol dibantu dengan moda transportasi lain. Kami tetap usulkan solusi masalah transportasi," kata Adityawarman.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan rencana pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II. Menurutnya, jalur itu akan mengurangi kemacetan ketika libur besar. "Investasinya sebesar Rp 14 triliun untuk jangka waktu pembangunan 3 tahun, dengan konsesi 30 tahunan," kata Adit. (Yas/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6