Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) akan membangun 85 pasar rakyat sebagai salah satu program kementerian pada 2016. Pembangunan pasar rakyat ini diharapkan akan menjadi penggerak roda ekonomi di daerah, terutama di wilayah perbatasan dan tertinggal.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta mengatakan, dari 85 pasar rakyat yang akan dibangun, 25 pasar diantaranya akan dibangun di wilayah perbatasan dan tertinggal. Namun dia belum bisa menjelaskan lokasi pembangunan pasar rakyat tersebut.
"Pasar rakyat sebanyak 60 unit boleh di daerah mana saja, tapi 25 unit sisanya diperuntukan di daerah perbatasan dan tertinggal. Nanti di akhir Januari kita petakan mana yang akan kita kawal," ujarnya di Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Baca Juga
Wayan menjelaskan, pihaknya akan menyalurkan anggaran sebesar Rp 950 juta untuk masing-masing pasar rakyat yang dibangun melalui program pembiayaan Tugas Pembantuan (TP). Anggaran ini diambil dari pagu ‎anggaran Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran tahun anggaran 2016 senilai Rp 156,4 miliar. ‎
"Masing-masing Rp 950 juta untuk pasar rakyat, nanti akan diberikan ke pemerintah daerah (pemda) sebagai tugas pembantuan, untuk perencanaan, pengawasan, administrasi, pajak, tender. Ini akan dilelang. Kalau pembangunan fisiknya saja paling Rp 800 juta," kata dia.
Menurutnya, anggaran tersebut tidak termasuk pembebasan lahan. Karena lahan untuk pembangunan pasar rakyat ini akan disiapkan pemda.
"Itu di luar lahan. Lahan pemerintah daerah yang siapkan. Luasnya 500 meter persegi-1.000 meter persegi," lanjut dia.
Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM akan mengadakan pasar murah di 15 lokasi. Pasar murah tersebut akan diselenggarakan berdekatan dengan hari raya besar keagamaan.
"15 pasar murah ini digelar dalam rangka hari raya besar. Misalnya di Bali pada Februari nanti, ada hari raya Kuningan. Kita bantu masyarakat miskin di Bali‎. Anggarannya Rp 75 juta per event," tandasnya. (Dny/Ndw)