Sukses

Tengok Berlian Termahal di Dunia, Harganya Rp 337 Miliar

Raja Philip IV pernah menghadiahkan berlian tersebut untuk puterinya, Infanta Margarita Teresa pada 1664.

Liputan6.com, Jakarta - Kilau berlian selalu mampu membuat para penggemar perhiasan terkagum-kagum hingga tak ragu mengeluarkan kocek dalam jumlah fantastis untuk memilikinya.

Tak heran, pada 2008, Laurence Graff mengeluarkan uang dalam jumlah sangat tinggi yaitu US$ 24,3 juta atau Rp 337,9 miliar (kurs: Rp 13.907/US$) dan menjadikan berlian itu sebagai yang termahal di dunia.

Perhiasan itu merupakan berlian yang berasal dari Kerajaan India Golkonda. Raja Philip IV dari Spanyol lantas membeli berlian tersebut pada 1664 untuk puterinya yang masih remaja, Margaret Teresa.

Setelah turun temurun menjadi milik kerajaan Spanyol, berlian itu sempat menghilang selama 70 tahun hingga akhirnya ditemukan kembali dan mencengangkan dunia. Berlian Wittelsbach yang asli memiliki kejernihan tipe VS2 seberat 7,112 gram, serta dikenal dengan sebutan Der Blaue Wittelbacher.

Kini berat berlian biru itu hanya sekitar 6,212 setelah mengalami beberapa perbaikan. Berlian itu juga pernah menjadi bagian utama mahkota kerajaan Bavaria dan Austria.

Penasaran seperti apa penampakan berlian termahal di dunia tersebut? Berikut ulasan singkatnya seperti dilansir dari A Lux, situs resmi Wittelsbach-Graff Diamond, Daily Mail dan sejumlah sumber lain, Jumat (15/1/2015):

2 dari 4 halaman

Sejarah berlian Wittelsbach-Graff


Sejarah berlian Wittelsbach-Graff

Berbagai catatan sejarah menunjukkan, Raja Philip IV menghadiahkan berlian tersebut untuk puterinya, Infanta Margarita Teresa pada 1664. Hadiah itu diberikan sebagai bagian dari pertunangannya dengan Emperor Leopold I dari Austria.

Berlian itu melintasi sejumlah benua dan terus diwariskan secara turun temurun pada anggota keluarga kerajaan. Pada 1722, berlian biru tersebut menjadi bagian dari koleksi Bavarian Crown Jewel dan menjadi penghias utama mahkota di kerajaan tersebut.

Kala itu, kerajaan Bavaria berada di bawah kekuasaan keluarga Wittelsbach. Pada 1918, dampak dramatis dari Perang Dunia I membuat Bavaria mengubah bentuk pemerintahannya menjadi Republik.

Pada 1931, keturunan raja terakhir menjual berlian Wittelsbach ke sebuah tempat lelang di London. Setelah itu, berlian tersebut sempat menghilang selama lebih dari 70 tahun.

3 dari 4 halaman

Ditemukan tak sempurna

Ditemukan tak sempurna

Berlian tersebut akhirnya berhasil ditemukan setelah puluhan tahun menghilang. Berlian tersebut sudah tak semulus aslinya dan terdapat bekas pakai yang membuat penampakannya tak begitu berkilau.

Pada 2008, Wittlesbach muncul dan dibeli oleh Laurence Graff yang menyadari betapa potensialnya berlian tersebut. Dia juga sangat tertarik mengembalikan warna, sinar, dan kecantikan asli perhiasan itu.

Saat itu, dia tak peduli warisan siapa dan karakter sejarah seperti apa yang terkandung pada berlian tersebut. Keahlian dan sensibilitas hebat dibutuhkan selama operasi pembentukan kembali berlian dengan risiko hancurnya batu berlian tersebut.

Meski sangat berisiko, Laurence Graff, sang pembeli berlian dengan percaya diri membentuk berlian tersebut menjadi cantik dan memukau kembali.

4 dari 4 halaman

Berlian super cantik

Berlian super cantik

Penuh dengan risiko, Graff berhasil mendapatkan hasil yang menggembirakan. Berlian biru dengan warna yang sangat luar biasa. Dengan berat 31,06 karat, berlian itu disertifikasi sebagai berlian Flawless Natural Fancy Deep Blue terbesar yang pernah diukur Gemological Institute of America.

Untuk merayakan fase baru dari berlian biru itu, sebutan perhiasan tersebut lantas diganti menjadi 'The Wittlesbach-Graff'. Laurence Graff juga mendonasikan berlian tersebut untuk dipamerkan di sebuah pameran di Smithsonian,  Washington.

Tak hanya itu, pada 2010, berlian mewah itu juga dipamerkan di The Natural History Museum, New York. Berlian cantik itu mengundang ribuan pengunjung. Mereka datang berbondong-bondong mengagumi berlian paling legendaris di dunia. (Sis/Ndw)

Video Terkini