Sukses

Cemas Pasokan Iran, Harga Minyak Sentuh US$ 29 per Barel

Harga minyak WTI telah susut 11 persen selama sepekan seiring pelaku pasar khawatir pasokan berlebih.

Liputan6.com, New York - Harga minyak berada di bawah level US$ 30 per barel pada Jumat pekan ini. Harga minyak telah turun 11 persen selama sepekan seiring pelaku pasar khawatir terhadap pasokan minyak Iran menambah pasokan global.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari melemah US$ 1,78 atau 5,7 persen menjadi US$ 29,42 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak sempat sentuh level terendah di US$ 29,13. Harga minyak tersebut terendah sejak November 2003.

Sementara itu, harga minyak Brent melemah US$ 1,94 atau 6,3 persen menjadi US$ 28,94 per barel. Harga minyak Brent merosot lebih dari 14 persen selama sepekan, dan terendah sejak Februari 2004.

Sentimen sanksi nuklir terhadap Iran akan dicabut membuat pelaku pasar khawatir soal pasokan minyak.

"Tentu dalam jangka pendek, kami harapkan minyak Iran dapat diekspor setelah embargo dicabut. Namun tambahan pasokan minyak Iran tidak langsung dilakukan dalam satu kali. Usai sanksi dicabut. Kami melihat ada tambahan sekitar 0,5 juta barel per hari," ujar Matt Parry, Analis Senior International Energy Agency seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (16/1/2016).

Sementara itu, Naeem Aslam, Kepala Riset AvaTrade menilai, penurunan harga minyak terjadi sekarang dipicu dari ketegangan antara Iran dan Arab Saudi.

Dengan harga minyak WTI memasuki level terendah dalam 12 tahun, Aslam mengatakan, ada kemungkinan ini waktu tepat untuk investasi. (Ahm/Ndw)