Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menargetkan transaksi keuangan dari BRILink pada 2016 mencapai 101 juta transaksi. Angka ini mengalami kenaikan 65,87 juta transaksi pada tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan BRI, Hari Siaga Amijarso menjelaskan, BRILink merupakan layanan keagenan BRI.
Baca Juga
Perbankan plat merah tersebut bekerja sama dengan nasabah BRI sebagai agen untuk memberikan berbagai layanan perbankan bagi masyarakat secara real time online dengan konsep sharing fee (fifty-fity).
Advertisement
Baca Juga
Adapun produk dan layanan yang disediakan oleh Agen BRILink meliputi Mini ATM BRI, T-Bank atau produk uang elektronik BRI yang menggunakan nomor handphone sebagai nomor rekening serta layanan Laku Pandai yang merupakan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Program Laku Pandai adalah program layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif atau yang kerap disebut branchless banking.
"Terkait dengan program Laku Pandai, belum semua agen BRILink bisa memberikan layanan Laku Pandai. Agen BRILink yang juga bisa menjalankan program Laku Pandai disebut agen BRILink Laku Pandai," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, (16/1/2016).
Hari mengatakan, dari 50.259 jumlah agen BRILink yang tercatat hingga akhir Desember 2015, sebanyak 41.753 agen sudah bisa berperan sebagai agen Laku Pandai.
Ke depannya, Bank BRI menargetkan jumlah agen untuk layanan BRILink tahun 2016 bisa menembus angka 75 ribu orang, dengan transaksi keuangan sebanyak 101 juta transaksi.
"Sehingga diharapkan di akhir 2016 nanti, tidak ada satu desa pun di lebih kurang 74 ribu desa di Indonesia tidak terlayani oleh Agen BRILink BRI," kata dia.
Target ini merupakan bagian dari upaya Bank BRI untuk memperluas delivery channel agar bisa semakin menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat.
"Adapun Fee Base Income (FBI) dari keberadaan layanan BRILink ini, Bank BRI menargetkan sebesar Rp. 45 miliar," ujar dia.
Sebelumnya, Hari mengungkapkan, jumlah agen BRILink di akhir tahun lalu tumbuh sebesar 247 persen dari periode yang sama pada 2014 atau menjadi 50.259 agen yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Sementara itu jumlah transaksi yang dilayaninya pun terus meningkat dengan pesat, dari 1,06 juta transaksi di akhir 2014 menjadi 65,87 juta transaksi di akhir 2015 atau tumbuh sebesar 6.217 persen.
Adapun nilai transaksinya telah mencapai Rp. 35,85 triliun atau meningkat 3.684 persen dari Rp 973 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan jumlah agen, jumlah transaksi serta jumlah nilai transaksi tersebut juga berbanding lurus dengan Fee Base Income (FBI) yang diperoleh Bank BRI.
Hingga akhir 2015, jumlah FBI yang dihasilkan oleh agen BRILink mencapai Rp 19,97 miliar atau tumbuh 4.445 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah FBI sebesar itu tentunya setelah dikurangi 50 persen fee yang menjadi hak agen BRILink. (Dny/Ahm)