Sukses

AIIB Diharapkan Mampu Dorong Investasi Asia

AIIB akan mendorong investasi infrastruktur yang akan dilakukan di wilayah Asia.

Liputan6.com, Jakarta - Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) akan mendorong investasi infrastruktur yang akan dilakukan di Asia.

Presiden China, Xi Jinping menyampaikan hal itu saat membuka peresmian AIIB di Beijing.AIIB akan menyediakan dorongan untuk membantu peningkatan ekonomi di wilayah Asia dan berbagai wilayah lain di dunia.

Melansir laman Bloomberg, Sabtu (16/1/2016) AIIB nantinya akan bekerja sama dengan World Bank di Washington dan Japan-led Asian Development Bank. Kehadiran bank ini sangat penting nilainya bagi Xi agar nantinya China mampu mencapai status kekuatan yang setara dengan Amerika Serikat.

"Peresmian dan pendanaan terhadap AIIB akan mendorong investasi untuk mendukung pembangunan-pembangunan infrastruktur di Asia. Lembaga ini akan menyalurkan lebih banyak sumber daya, khususnya investasi swasta, ke dalam proyek-proyek infrastruktur," tutur Xi.

Untuk sekarang, China akan menjadi pemegang saham terbesar AIIB sekitar 30 persen. Dengan modal awal sebesar US$ 100 miliar, kucuran kredit tahap pertama dari AIIB diperkirakan keluar tahun ini.

ADB dalam pernyataannya siap bekerja sama erat dengan AIIB. "ADB sudah mulai mengidentifikasi proyek-proyek yang berpotensi didanai bersama dengan AIIB di bidang seperti transportasi, energi terbarukan, perkotaan, dan air," kata ADB.

Sebelumnya, Presiden ADB Takehiko Nakao meyakini kehadiran AIIB tidak akan melemahkan ADB. Kedua lembaga pendanaan internasional ini malah diharapkan bisa saling melengkapi.

AIIB sejak awal disebut sebagai inisiatif China untuk memperluas kekuatan finansialnya di Asia. Masalah tata kelola muncul seiring kehadirannya, sejak disepakati pada Juni tahun lalu.

AS dan Jepang, yang merupakan negara ekonomi terbesar dan terbesar ketiga dunia serta pemegang saham utama di ADB menolak bergabung ke AIIB.

Namun begitu, Xi memastikan AIIB sepenuhnya menjadi lembaga internasional, berlandaskan aturan, dan memenuhi standar tinggi di semua aspek. Ini mencakup struktur tata kelola, kebijakan operasional, kebijakan pengadaan, dan manajemen sumber daya manusia. (Vna/Ahm)

Video Terkini