Sukses

Ini Perkembangan Terakhir Proyek Pembangkit Listrik 35 Ribu Mw

Data PLN menunjukkan, realisasi kontrak PPA di tahun lalu sebesar 9.780 Mw dengan jumlah proyek 27 proyek.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) terus mengejar pembangunan proyek pembangkit listrik 35 ribu Megawatt (Mw) hingga 2019.

Selama setahun berjalan, PT PLN (Persero) mengklaim menyelesaikan kontrak Independent Power Producer (IPP) dan Engineering, Procurement and Construction (EPC) sebesar 17.331 Mw.

"Total jumlah kontrak IPP dan EPC yang sudah diselesaikan tahun lalu 17.331 Mw," kata Direktur Perencanaan Korporat PLN, Nicke Widyawati di kantornya, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Dari jumlah tersebut, investor atau perusahaan dari China mendominasi kontrak IPP dan EPC pembangkit listrik 35 ribu Mw di Indonesia dengan porsi 46 persen.


Selanjutnya disusul Jepang dengan prosentase 30 persen. Sedangkan sisanya partisipasi investor dari negara Korea, Turki, Amerika Serikat (AS), Malaysia dan dari Indonesia.

"Kita tentu memilih BUMN atau perusahaan China yang besar, sehingga kredibilitasnya terjamin. Pemerintah China juga merekomendasikan perusahaan-perusahaan kredibel yang bisa ikut tender proyek ini, jadi memang sudah sangat selektif termasuk untuk pemenang tender," jelas Nicke.  

Target 2016

PLN, dikatakan Nicke, mempunyai tugas lebih berat di tahun ini. Perseroan menargetkan penandatanganan perjanjian jual beli (Power Purchase Agreement/PPA) sebanyak 15.533 Mw hingga Juni 2016.

Itu artinya ada sebanyak 37 proyek pembangkit listrik yang harus dituntaskan PPA-nya dalam kurun waktu setengah tahun ini.

"Sebagian besar memang dalam proses pengadaan sebesar 8.368 Mw atau 19 proyek dan pengadaan yang baru berjalan sebanyak 16 proyek sebesar 7.165 Mw. Ini pekerjaan rumah yang besar untuk dikerjakan," tegasnya.

Data PLN menunjukkan, realisasi kontrak PPA di tahun lalu sebesar 9.780 Mw dengan jumlah proyek 27 proyek. (Fik/Nrm)
   Â