Sukses

Ini Skenario Jika BUMN Caplok Saham Freeport Rp 23 Triliun

4 BUMN telah menyiapkan skenario pencaplokan 10,64 persen saham PT Freeport Indonesia senilai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 23 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyiapkan skenario pencaplokan 10,64 persen saham PT Freeport Indonesia dengan harga jual US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 23 triliun. Akuisisi ini akan dieksekusi oleh perusahaan (Special Purpose Vehicle/SPV) yang dibentuk empat BUMN tersebut.

Empat perusahaan pelat merah itu, antara lain, PT Aneka Tambang Tbk (Persero), PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk (Persero).

Direktur Utama Aneka Tambang (ANTAM), Tedy Badrujaman dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VII dengan Dirjen Minerba Kementerian ESDM, mengungkapkan, keempat BUMN tersebut akan membentuk konsorsium apabila BUMN ditunjuk pemerintah membeli saham Freeport Indonesia.

"ANTAM dan BUMN lain akan membentuk SPV. Perusahaan dengan tujuan tertentu. SPV ini yang akan memiliki 10,64 persen saham Freeport Indonesia," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/1/2016) malam.

 


Lebih jauh Tedy menjelaskan, ANTAM, Inalum, PT Bukit Asam dan PT Timah akan mengambilalih saham 10,64 persen senilai US$ 1,7 miliar dengan opsi pendanaan dari ekuitas atau kas dan pinjaman alias utang.

Sambungnya, total ekuitas dari empat BUMN tersebut untuk merealisasikan akuisisi saham Freeport Indonesia sebesar US$ 510 juta, sedangkan sisanya berasal dari pinjaman bank sebesar US$ 1,19 miliar.

Menurut Tedy, pinjaman ke SPV diperoleh dari investasi bank. Sumber pembayaran pinjaman berasal dari dividen Freeport Indonesia. Apabila tidak membayar dividen, lanjutnya, tidak akan ada pembayaran cicilan utang.

"Nah nanti SPV BUMN yang akan melakukan akuisisi saham Freeport Indonesia sebesar 10,64 persen. Tapi ini (skenario) masih sebatas ilustrasi, bukan angka yang pasti," tandas Tedy. (Fik/Ndw)