Sukses

Pembebasan Proyek Tol Kunciran-Serpong Mandek

PT Astratel Nusantara baru melakukan pembebasan lahan 65 persen dari total panjang tol yang mencapai 11 kilometer.

Liputan6.com, Tangerang - Meski merupakan proyek lawas, hingga kini pengerjaan proyek Tol Kunciran-Serpong, belum berjalan juga. Alasan yang membuat pengerjaan tol tersebut mendek adalah sulitnya kontraktor proyek melakukan pembebasan lahan. 

Hingga kini, pihak kontraktor yaitu PT Astratel Nusantara baru melakukan pembebasan lahan 65 persen dari total panjang tol yang mencapai 11 kilometer (km).

DirekturAstratel Nusantara,Wiwiek DSantoso menjelaskan, kendala yang menjadi penghambat proses pembebasan lahan adalah mayoritas warga yanglahannya bakal dilalui oleh tol tersebut belum sepakat mengenai harga.

Selain itu, ada juga beberapa persoalan lain yang dipandang oleh perusahaan cukup aneh. "Seperti surat-surat tanahnya tak ada, serta ribut antar ahli waris. Ada juga yang dokumennya dipinjamkan ke bank, tetapi lebih banyak yang selisih dengan antar ahli waris,” terang Wiwiek.

Meski mengalami banyak kendala begitu, Wiwiek mengaku PT Astratel Nusantara tetap optimistis karena ada aturan baru tentang pembebasan lahan. Malah, dia yakin pembebasan lahan bisa selesai pada tahun 2016 ini.

"Tergantung pemerintah kalau soal tol itu, kapan mereka bisa menyelesaikan pembebasan tanahnya, kita serahkan ke pemerintah. Kami sih berharap pada tahun ini mencapai 100 persen," ujarnya.

Sementara, Tol Kunciran - Serpong yang terhubung dengan Tol Jakarta- Tangerang serta tol di Sediyatmo di Bandara Soekarno-Hatta,merupakan tol yang tingkat persoalan pembebasan tanahnya paling banyak. Karenanya, PT Marga Trans Nusantara sebagai anak perusahaan itu belum bisa menargetkan kapan akan bisa selesai proyek tol tersebut.

"Kami hanya optimistis dan berharap pembebasan lahannya bisa selesai pada tahun ini," pungkasnya. (Pramita Tristiawati/Gdn)