Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan proses uji operasi dari kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) Zeynep Sultan berkapasitas 120 megawatt (MW) terhambat cuaca ekstrem yang melanda perairan Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Supervisor Humas & Bina Lingkungan PLN Wilayah Sulawesi Utara-Sulawesi Tenggara-Gorontalo (Suluttenggo‎) Dermawan Amir Uloli mengatakan cuaca ekstrem terjadi pada Kamis (21/1/2016), ditandai dengan turunnya hujan lebat dan tiupan angin kencang dengan kecepatan 20 kilometer per jam.
Baca Juga
Cuaca ekstrem mengakibatkan fasilitas yang ada di gantry darat rusak. Kerusakan terjadi karena terangkatnya dua titik kaki tiang (stuff) di sisi tower ERS yang terlepas dan terangkat sekitar 15 sentimenter dari pondasinya.
"Gantry darat adalah salah satu komponen utama yang dibangun sebagai media untuk menyalurkan listrik yang akan dihasilkan oleh kapal pembangkit listrik ke jaringan transmisi 150 kV interkoneksi Sulawesi Utara-Gorontalo (Sulutgo)," kata Dermawan, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Advertisement
Baca Juga
‎Dermawan mengungkapkan kapal pembangkit listrik ini masih dalam proses uji coba operasi (commisioning). Untuk tahap awal, kapal pembangkit telah berhasil melalui dua hari masa uji coba, yaitu pada Selasa dan Rabu (19 & 20 Januari 2016) dengan pembebanan 40 persen atau menghasilkan listrik 7 megawatt (MW) ke sistem Sulawesi Utara Gorontalo.
"Namun, akibat adanya kerusakan pada sisi gantry darat ini, maka rangkaian proses uji coba dengan sangat terpaksa harus ditunda dan baru akan kembali dilanjutkan tahapan uji pembebanan mesin 100 persen setelah selesai dilakukan perbaikan pada gantry darat," ia menerangkan.
PLN mengupayakan secepatnya penyelesaian pekerjaan perbaikan kerusakan pada gantry darat agar dapat segera digunakan kembali untuk menyalurkan listrik dari MVPP Zeynep Sultan.
Untuk itu, PLN Wilayah Suluttenggo akan menurunkan tim gabungan yang terdiri atas AP2B Sistem Minahasa dan UPK Jaringan Sulawesi Utara-Gorontalo. Untuk tahap awal, dalam menghadapi kondisi darurat, dibuat penahan tower.
"Untuk jangka panjang, terutama dalam mengantisipasi kendala ombak, pihak Karpower selaku pemilik kapal pembangkit ini sedang membangun dermaga sekaligus pemecah gelombang agar kapal dapat terhindar dari terjangan ombak gelombang," dia menjelaskan. (Pew/Ndw)